EmitenNews.com - Trimegah Sekuritas Indonesia (TRIM) sepanjang 2023 mencatat laba bersih Rp162,46 miliar. Melorot 8,4 persen dibanding edisi 2022 mencapai Rp177,5 miliar. Efeknya, laba per saham diatribusikan kepada pemilik entitas induk susut ke level Rp22,85 per lembar dari akhir 2022 senilai Rp24,97 per helai.

Direktur Utama TRIM, Philmon Samuel Tanuri melaporkan, total pendapatan usaha mencapai Rp712,95 miliar. Tumbuh 1,13 persen dibanding periode sama 2022 sebesar Rp704,77 miliar. Itu ditopang, jasa kegiatan manajer investasi naik 49,4 persen menjadi Rp272,56 miliar.

Bahkan, pendapatan dividen dan bunga melonjak 155,9 persen menjadi Rp215,89 miliar. Tapi komisi perantara efek anjlok 31,5 persen tersisa Rp98,163 miliar. Senasib, jasa penjamin emisi efek turun 21,3 persen menjadi Rp85,39 miliar.

Menariknya, broker besutan Boy Thohir itu, dapat menekan beban usaha sedalam 0,26 persen menjadi Rp446,89 milar. Alhasil, laba usaha terungkit 3,9 persen menjadi Rp266,06 miliar. Beban pajak penghasilan naik 60,9 persen menjadi Rp45,451 miliar.

Laba tahun berjalan menyusut 8,4 persen menjadi Rp162,51 miliar. Data itu tersaji dalam laporan keuangan tahun 2023 telah audit emiten sekuritas milik Garibaldi Thohir melalui laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (8/3/2024).

Jumlah kewajiban bertambah 57,02 persen menjadi Rp1,655 triliun. Total ekuitas meningkat 15,3 persen menjadi Rp1,217 triliun. Kas bersih untuk aktivitas operasi menyentuh Rp422,07 miliar. Melonjak 1.040 persen dibanding edisi sama 2022 tercatat Rp37,346 miliar.

Salah satu pos pemicunya, pemberian piutang transaksi repo naik 48,1 persen menjadi Rp686,75 miliar. Lalu pembelian aset keuangan senilai Rp109,89 miliar,  pembayaran kepada lembaga kliring, dan penjaminan sebesar Rp88,498 miliar. (*)