EmitenNews.com -Emiten produsen semen merah putih, PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) optimis bahwa produktivitasnya akan konsisten tumbuh di level 2 persen baik di tahun ini atau tahun depan, dengan penopang utama proyek infrastruktur yang terus digenjot pemerintah seperti jalan tol hingga proyek Ibu Kota Negara (IKN). Selain itu adanya kebijakan PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah) juga akan mengakselerasi konsumsi semen di dalam negeri.

Surindro Kalbu Adi, Direktur Komersial CMNT mengatakan secara nasional memang tren industri semen nasional secara umum mengalami peningkatan. Tercatat tahun 2022 jumlah perusahaan hanya 16 pabrik, namun tahun 2023 meningkat menjadi 50 pabrik.

Kemudian dari sisi kapasitas produksi dari 115,9 juta ton menjadi 118,9 juta ton. Permintaan domestik tercatat 63,3 juta ton di tahun 2022 kemudian meningkat menjadi 64,6 juta ton di tahun ini. Sementara ekspor naik dari 8,98 juta ton menjadi 9,16 juta ton.

"Prediksi tahun depan untuk market bag tidak akan sebagus market bulk karena secara industri kita akan tetap menarik (karena proyek infrastruktur), namun untuk kustomer ritel masih ada wait and see. Semen Indonesia akan tumbuh 2 persen, kita sangat konservatif dalam hal ini," ujar Surindro dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (21/12).

Terkait IKN, hingga saat ini CMNT dengan brand "Semen Merah Putih" juga terus menyuplai sebagian besar proyek di sana. Selain itu perseroan juga menyuplai produk readymix hingga beton precast. Dalam hal suplai produk readymix dan beton precast CMNT bermitra dengan badan usaha lain.

"Saat ini dukungan kami ke IKN tidak hanya cuman semen tapi kita juga memberikan service dengan precast dan beton. Kita memiliki Batching Plant di sana sehingga suplai bisa lebih cepat," sambung Surindro.

Surindro juga mengapresiasi kebijakan pemerintah berupa pembebasan PPN untuk pembelian rumah di bawah Rp2 miliar. Hal ini mendorong permintaan terhadap rumah akan meningkat sehingga secara langsung akan mengerek permintaan semen di Indonesia.

"Di akhir November pemerintah berlakukan free PPN ini akan mengakselerasi industri terutama semen di tahun depan. Walau saat ini belum terasa sebab kebijakan itu butuh waktu 2-3 bulan untuk bisa berdampak ke industri," pungkas Surindro.