EmitenNews.com - Dihari pertamanya mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia, PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) harus rela melihat saham emiten properti ini parkir di zona merah pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Rabu (23/2/2022).

 

Saham ADCP di transaksikan pada batas atas 174 dan batas bawah 126 per saham. Hingga penutupan sesi I, saham ADCP yang sempat menguat di awal perdagangan justru berbalik arah melemah 3 poin atau 2,31 persen ke level 127 per saham dengan jumlah saham ditransaksikan sebanyak 1,34 miliar, nilai transaksi mencapai Rp184,40 miliar dan frekuensi sebanyak 70.832 kali.

 

I Wayan Gemuh Kertaraharja, Direktur CIMB Niaga Sekuritas mengatakan sebagai salah satu penjamin pelaksana emisi efek, bersyukur turut mengawal suksesnya proses pencatatan perdana saham ADCP ini. 

 

Tahapan demi tahapan proses IPO telah dilalui, dan hari ini memasuki moment terpenting, pencatatan saham perdana di bursa. “Semoga saham ADCP yang mengusung properti berkonsep TOD ini menjadi salah satu pilihan investasi para pelaku pasar modal di Tanah Air,” kata Wayan.

 

Bersamaan dengan IPO ini, ADCP mengadakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen dan Karyawan (Management and Employee Stock Option Program/MESOP) sebanyak-banyaknya 2% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Program ini merupakan bentuk penghargaan atas pencapaian kinerja para pegawai.

 

Direktur Pengembangan Bisnis ADCP, Rozi Sparta mengatakan keunggulan kompetitif Adhi Commuter Properti didukung oleh lini bisnis Perseroan yang dibagi menjadi dua, yakni bisnis properti dan bisnis recurring income. Untuk lini bisnis properti, ADCP mengembangkan residensial, perkantoran (jual) dan bisnis properti lainnya dengan brand LRT CITY, ADHI CITY dan Member of LRT City. Untuk bisnis recurring income, perusahaan mengelola hotel dengan brand

Hotel GranDhika Indonesia, perkantoran (sewa), komersial area, dan bisnis sewa lainnya.

 

“Selama menjalankan kegiatan usaha, ADCP telah terbukti menyelesaikan proyek-proyek berkualitas yang didukung dengan keunggulan kompetitif yang dapat dijadikan acuan konsumen dan investor, yakni; properti berkonsep TOD, pendapatan berulang (recurring income) yang kuat, rekam jejak keberhasilan proyek, pendapatan substansial untuk membiayai proyek di masa mendatang, finansial yang kuat, kondisi makroekonomi dengan dukungan pemerintah untuk sektor properti. Dan tidak kalah pentingnya, dukungan yang kuat dari induk usaha kami, Adhi Karya dan grup, serta manajemen perusahaan yang solid,” ujar