Tantangan Ekonomi Indonesia ke Depan, Menkeu Sebut Juga dari Eksternal
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. dok medcom.
EmitenNews.com - Tantangan keberlangsungan ekonomi Indonesia ke depan akan berasal dari eksternal. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, di antaranya termasuk situasi geopolitik yang tidak menentu, hingga agresivitas kebijakan negara maju. Sebelumnya perang Rusia-Ukraini, kini juga memanasnya China vs Taiwan.
"Tantangan ke depan seperti apa? Well, it is certainly coming from luar," kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam acara Soft Launching Buku: Keeping Indonesia Safe from COVID-19 di Jakarta, Jumat (5/8/2022).
Menurut Sri Mulyani, tekanan geopolitik termasuk perang merupakan situasi yang sangat sulit diprediksi. Pasalnya, sebelumnya dunia terfokus pada perang Rusia-Ukraina, kini tiba-tiba mengarah ke Taiwan dan China.
Situasi geopolitik yang tidak menentu tersebut menimbulkan berbagai gejolak termasuk krisis harga energi, pangan dan pupuk saat ini akibat perang Rusia dan Ukraina.
Selain itu, langkah The Federal Reserve (The Fed) yang menaikkan suku bunganya secara lebih agresif turut menambah tantangan bagi berbagai negara termasuk negara berkembang seperti Indonesia. Langkah The Fed dalam menaikkan suku bunga secara agresif itu, kata Sri Mulyani, seperti orang menggunakan antibiotik dengan dosis tinggi untuk mengobati suatu penyakit dalam tubuh.
"Ini sudah menggunakan instrumen kebijakan yang sangat powerfull. Nanti siapa yang kena terlebih dahulu dari antibiotiknya? Apakah penyakitnya yaitu inflasi? Atau growth-nya atau excess-nya," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. ***
Related News
Penjualan Properti Residensial Tumbuh 31,16 Persen di Triwulan I
Harga Emas Antam Putar Balik; Hari ini Turun Rp11.000 per Gram
Gelar Pertemuan Bisnis, OJK Kepri Tingkatkan Indeks Literasi Keuangan
Belanja Pendidikan Tahun ini Masih yang Terbesar, 20 Persen dari APBN
Utang LN Swasta Juga Turun, Terbesar dari Sektor Industri Pengolahan
Surplus Neraca Perdagangan Indonesia April 2024 Susut USD1,03 Miliar