EmitenNews.com - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mencatatkan laba bersih senilai Rp3,62 triliun pada tahun 2021, atau turun 5,7 persen dibandingkan tahun 2020 yang terbilang Rp3,84 triliun.

 

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2021 telah audit emiten peternakan itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Selasa(12/4/2022). Padahal, penjualan bersih tumbuh 21,41 persen menjadi Rp51,69 triliun yang ditopang kenaikan penjualan ayam pedaging sebesar 41,57 persen menjadi Rp26,9 triliun. 

 

Disusul penjualan pakan yang tumbuh 0,014 persen menjadi Rp14,2 triliun.Kemudian, penjualan ayam olahan yang tumbuh menjadi Rp6,93 triliun. Tapi, penjualan ayam usai sehari turun 0,074 persen menjadi Rp2,142 triliun.

 

Sayangnya, beban pokok penjualan bengkak 27,19 persen menjadi Rp43,55 triliun, karena bahan baku yang digunakan naik 34,5 persen menjadi Rp34,35 triliun. Demikian juga biaya pabrikasi dan deplesi naik 5,06 persen menjadi Rp8,185 triliun.

 

Dampaknya, laba kotor turun 1,45 persen menjadi Rp8,13 triliun. Akibatnya, laba per saham dasar turun ke level Rp221, sedangkan akhir tahun 2020 berada pada level Rp234.

 

Sementara itu, aset tumbuh 13,8 persen menjadi Rp35,44 triliun karena utang bank jangka pendek naik 65,34 persen menjadi Rp4,58 triliun.