EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini akan bergerak melemah. Itu selaras dengan koreksi bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street cukup dalam akhir pekan lalu. 


Selain itu, gerak IHSG masih akan diperparah hasil rilis data ekonomi Indonesia kurang mendukung pekan lalu. ”IHSG akan bergerak pada rentang support 7.130, dan resisten 7.220,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia.


Secara teknikal, IHSG kembali membentuk pola candlestick serupa dengan hari sebelumnya. Itu mengindikasikan akan terjadi reversal, dan gagal menutup gap terbentuk pada rentang support 7.156, dan resisten 7.204. Indikator MACD bergerak ke atas mengindikasikan masih ada potensi bergerak bullish.


Sementara itu, stochastic masih berada di area overbuy. Kondisi tersebut mengindikasikan akan terjadi reversal. Sejumlah saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini antara lain Adaro Energy (ADRO), BTPN Syariah (BTPS), Alam Sutera (ASRI), Mitratel (MTEL), Bintang Samudera Mandiri Lines (BSML), Indika Energy (INDY), dan Harum Energi (HRUM).


IHSG pekan lalu menguat 0,48 persen menjadi 7.182,96. Sejumlah sektor pendorong lompatan IHSG antara lain energi surplus 1,41 persen, industri naik 0,82 persen, dan teknologi menanjak 0,45 persen. Investor asing mencatat net buy Rp 623,07 miliar dengan saham-saham paling banyak dibeli yaitu BMRI, BBCA, dan UNTR.


Bursa saham AS Wall Street masih memburuk. Indeks Nasdaq anjlok 2,47 persen. Para pemodal mengkhawatirkan resesi antara tahun ini atau tahun depan. PMI AS melemah menjadi 55,9 kali dari periode sebelumnya 57,1 kali. Bursa Asia pagi ini susuri zona merah. Indeks Nikkei minus 0,1 persen, indeks TOPIX tekor 0,2 persen, dan indeks Kospi libur nasional. (*)