EmitenNews.com -India meningkatkan pembelian minyak Rusia di bulan September setelah harga minyak negara Rusia menjadi lebih murah dibandingkan dengan minyak Timur Tengah atau Arab Saudi, menurut data awal dari beberapa sumber perdagangan. India, yang merupakan salah satu negara pengimpor dan pengguna minyak terbanyak di dunia, juga membeli lebih banyak minyak dari Irak dan mengurangi impor dari Arab Saudi.


“Minyak Rusia lebih kompetitif secara harga dan penyuling India lebih suka membeli minyak Irak untuk jangka panjang karena harganya lebih rendah sekitar $ 2 per barel daripada minyak Arab,” kata seorang analis dari Kpler, sebuah perusahaan yang menyediakan data perdagangan minyak.


Data dari LSEG, Kpler dan Vortexa menunjukkan bahwa India mengimpor sekitar 1,5-1,8 juta barel per hari (bph) minyak Rusia di bulan September, naik sekitar 16% dari bulan Agustus. Impor dari Irak juga naik sekitar 17% menjadi sekitar 1,1 juta bph. Namun, impor dari Arab Saudi turun sekitar 10% menjadi sekitar 676.000 bph.


Analis Kpler mengatakan bahwa impor India dari Rusia kemungkinan akan mendekati 2 juta bph setelah pemeliharaan unit penyulingan selesai pada akhir Oktober.


Para penyuling India biasanya memesan minyak mentah dua bulan sebelumnya. Mereka lebih banyak membeli minyak Rusia di pasar spot, sementara mereka menggunakan kontrak berjangka untuk minyak Timur Tengah.


Selanjutnya, Stocknow.id memproyeksikan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada hari ini akan bergerak Sideways dengan kecenderungan melemah terbatas menuju level Psikologis Support terdekatnya pada level 6.900. Adapun saham-saham yang dapat dicermati pada hari ini sebagai Swing Trade, yaitu DSNG dan BIRD, sedangkan untuk Fast Trade ada BUKA (Spec Buy) dan CYBR.


IHSG diprediksi melemah pada hari ini karena beberapa sentimen global dan regional yang terjadi, diantaranya yaitu dari sisi global, pasar global yang masih sangat volatil yang ditimbulkan dari kebijakan ekonomi AS yang akan melakukan Government Shutdown terhadap operasional internal pemerintahan AS kedepannya hingga tanggal berakhir yang akan ditentukan oleh kongres AS. Serta, tiga indeks major US serempak ditutup bervariasi pada jum'at lalu (29/09/2023), tetapi condong melemah seperti DJI melemah -0,47%, Nasdaq naik +0,14% dan S&P500 turun -0,27%.


Dari regional, Aktivitas pabrik di RRT berekspansi untuk pertama kalinya dalam enam bulan terakhir di bulan September, sebuah survei resmi menunjukkan pada hari Sabtu, menambah serangkaian indikator yang menunjukkan bahwa perekonomian terbesar kedua di dunia ini telah mulai mencapai titik terendahnya. Indeks manajer pembelian (PMI), berdasarkan survei terhadap produsen-produsen besar, naik menjadi 50,2 di bulan September dari 49,7, menurut Biro Statistik Nasional, naik tipis di atas level 50 poin yang membatasi kontraksi aktivitas dari ekspansi. Angka ini melampaui perkiraan 50,0.


Di sisi lain, dikhawatirkan harga untuk komoditas pada industri pertanian dan perkebunan akan mengalami kenaikan karena fenomena El Nino yang telah berdampak ke beberapa negara seperti AS, India, dan Indonesia. Hal itu menyebabkan terjadinya gagal panen pada sejumlah daerah penghasil panen terbesar, serta yang terburuk adanya kekhawatiran krisis pangan di dunia.


Dari sisi teknikal, pada Candlestick perdagangan Jum’at (29/09/2023) ditutup menguat tetapi menyisakan Upper Shadow yang sangat dalam, indikasi bahwa terjadi perlawanan tekanan jual oleh para investor di akhir perdagangan sesi II lalu. Dan, jika dilihat dari Indkator Stochastic, IHSG masih dalam bearish trend nya yang diprediksi akan menuju atau melakukan retest pada area Oversold.


Di sisi lain, pergerakan arah candle masih berada di dalam garis support di level 6.900 dan resistance di level 7.000. Stocknow.id merekomendasikan strategi trading pada saham-saham dibawah ini:


Kami merekomendasikan swing saham DSNG pada harga 610, dengan TP1 di 630, TP2 di 645, dan SL di 595. Selanjutnya, ada BIRD di harga 2100, dengan TP1 di 2170, TP2 di 2230, dan SL di 2040. 


Kemudian dari Fast Trade, ada saham BUKA (Spec Buy) di harga 218, dengan TP1 di 226, TP2 di 230, dan SL di 212. Masih dari Fast Trade ada saham CYBR di harga 236, dengan TP1 di 244, TP2 di 254, dan SL di 230. (Abdul Haq)