EmitenNews.com—PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) mendapatkan kontrak baru pengangkutan batu bara dari PT Indexim Coalindo dengan volume 2,5 juta ton tahun 2022. Nilai kontrak berjangka waktu dua tahun tersebut setara dengan USD 10 juta.


Selain kontrak baru, perseroan akan memesan sebanyak 40 unit set kapal tongkang baru tahun 2023.

 

Sekretaris Perusahaan Trans Power Marine Rudi Sutiono mengatakan, perseroan berhasil melakukan perpanjangan kontrak pengangkutan dengan beberapa kliennya antara lain dengan PT Borneo Indo Bara, PT Dian Ciptamas Agung, PT Pelayaran Bahtera Adiguna, PT Exploitasi Energi Indonesia, dan PT Dwi Guna Laksana dengan jangka waktu perpanjangan kontrak bervariasi mulai dari 1-3 tahun.

 

Dia melanjutkan, tahun ini, bisnis pengangkutan batu bara tetap menjanjikan. Terlebih dengan kondisi keuangan yang sangat sehat, TPMA yakin mampu berkompetisi secara sehat. Untuk bersaing perseroan siap memesan sekitar lima set kapal berjenis tug and barge untuk memperkuat armada perseroan untuk mengangkut batubara.

 

"Biaya yang dibutuhkan untuk penambahan armada ini berkisar di USD 15 hingga 20 juta dan sumber dananya akan berasal dari capex atau belanja modal yang terdiri dari 20% kas internal dan sisanya merupakan pinjaman bank." jelasnya di Jakarta, Rabu (18/2/23).


Dia menambahkan, pada kuartal I-2023, perseroan akan segera menerima tujuh unit kapal tunda dan tongkat baru yang sebelumnya sudah dipesan perseroan dan memiliki nilai investasi sebesar USD20 juta. Tak ketinggalan, anak usaha perseroan, yakni PT Trans Logistik Perkasa juga segera menerima 30 unit kapal tunda dan tongkang baru dengan nilai investasi mencapai USD 80 juta.

 

"Tahun ini, PT Trans Logistik Perkasa menargetkan pembelian kapal tunda dan tongkang sebanyak 40 unit yang diharapkan akan selesai di 2024," ujarnya.

 

Lebih lanjut, apabila aksi ini masih belum cukup untuk mengakomodir permintaan pengangkutan batu bara yang sedang tinggi, perseroan masih mempunyai opsi sewa kapal dari pihak ketiga. Dengan demikian, Rudi menegaskan, bahwa kapal-kapal milik TPMA sudah mendapatkan kontrak dari pekerjaan existing. "Dengan demikian kami harap pendapatan dan laba dapat meningkat pada kisaran 15-20%," kata dia.

 

Untuk diketahui, target yang ditetapkan pada 2023 ini sama dengan tahun 2022. Untuk mencapai target itu perseroan melakukan negosiasi kepada pelanggan eksisting soal peningkatan tarif pengangkutan. Ini dilakukan karena kapal-kapal perseroan sudah terikat dengan kontrak, disamping itu perseroan belum bisa mendatangkan armada baru.

 

Adapun realisasinya hingga kuartal III-2022, TPMA berhasil mengantongi pertumbuhan laba laba periode berjalan hingga 180,40% dari USD3,42 juta menjadi USD9,59 juta hingga September 2022. Dalam keterbukaan informasi disebutkan, bahwa peningkatan laba bersih tersebut didukung atas lonjakan pendapatan perseroan dari USD30,33 juta menjadi USD45,62 juta. Laba bruto naik dari USD7,35 juta menjadi USD14,41 juta.