Tunaikan Kewajiban, Produsen Ciki Taro (AISA) Bakal Buyback Obligasi Rp37,18 Miliar
EmitenNews.com - Emiten produsen makanan ringan merek Taro, PT FKS Food Sejahtera Tbk. (AISA) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) obligasi dengan nilai Rp37,18 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, buyback dilakukan atas surat utang yang diterbitkan sebagai bagian dari Obligasi TPS Food I Tahun 2013 senilai Rp6,31 miliar, Sukuk Ijarah TPS Food I tahun 2013 dengan nilai Rp3,15 miliar, dan Sukuk Ijarah TPS Food II Tahun 2016 senilai Rp27,71 miliar.
“Pembelian kembali dilakukan dengan tujuan pelunasan seluruh obligasi yang masih menjadi kewajiban perseroan,” jelas manajemen AISA dikutip Rabu (22/6/2022).
Adapun jumlah dana maksimal yang akan digunakan untuk membayar pokok obligasi adalah sebesar Rp36,07 miliar, pokok dari bunga kapitalisasi sebesar Rp1,11 miliar, dan bunga Rp359,48 juta.
“Pembayaran bunga dan bagi hasil dihitung dari 30 Desember 2021 sampai dengan 24 Juni 2022 dengan jumlah hari bunga dan bagi hasil adalah 174 hari,” tambah manajemen.
Dengan pelunasan ini, AISA telah menunaikan amanah dari para kreditur PKPU untuk menyelesaikan kewajiban sebagaimana tertuang dalam putusan homologasi sebelum tanggal jatuh tempo final.
AISA juga berencana menarik pinjaman sindikasi dengan plafon hingga US$350 juta dan opsi penambahan hingga US$100 juta dari bank dalam negeri. Rencana pemberian pinjaman berasal dari sejumlah bank yang dikoordinasikan oleh BNI dan BCA.
Atas rencana transaksi pinjaman sindikasi ini, perseroan akan memberikan jaminan berupa aset dengan nilai minimal Rp757 miliar dengan rencana pemberian jaminan setidaknya Rp3,66 triliun.
Related News
BRI Tegaskan Dukungan Jangka Panjang Pemulihan Bencana Sumatera
Bank UOB Siapkan Penerbitan Obligasi Rp500 Miliar
IPCM Konsisten Beri Nilai Tambah, Dividen Interim Cair 15 Januari 2026
Kena Imbau OJK, OK Bank Kaji Beberapa Alternatif Penambahan Modal
Dicecar BEI Soal Kasus Laptop Kemendikbudristek, Zyrexindo Jawab Ini
Lanjutkan Hajatan Obligasi dan Sukuk, PNM Incar Rp2 Triliun





