Waspada, IHSG Susuri Level 5.800

Suasana Main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin anjlok 7,9 persen menjadi 5.996. Hampir seluruh indeks sektoral menyusuri zona merah. Sektor basic material drop 10,54 persen alias mencatatkan koreksi paling terjal.
Sektor teknologi ambrol 10,23 persen menyusul kemudian sektor siklikal minus 8,82 persen. Selain itu, tekanan juga datang dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak ke level Rp16.860 alias anjlok 1,84 persen.
Mempertimbangkan sentimen terkini, sepanjang perdagangan hari ini, Rabu, 9 April 2025, indeks akan bergerak dalam rentang 5.800-6.400. Sementara itu, dari sisi data ekonomi domestik, inflasi Maret 2025 menunjukkan perbaikan dengan keluar dari tren deflasi sebelumnya.
Perbaikan itu, turut dipengaruhi efek normalisasi pasca-berakhirnya insentif tarif listrik, perbaikan momen puasa, dan lebaran. Selain itu, Purchasing Managers' Index (PMI) Indonesia masih berada pada zona ekspansif. Mencerminkan aktivitas manufaktur cukup solid ke depan.
Pergerakan Indeks masih dibayangi sentimen negatif dari penerapan tarif impor oleh pemerintahan Donald Trump. Pasar juga terus mencermati respons kebijakan yang akan diambil pemerintah dalam menjaga stabilitas nilai tukar, sekaligus memperkuat iklim investasi.
Kombinasi strategi fiskal, dan moneter diharap efektif kembali menarik aliran dana asing ke pasar keuangan Indonesia. Berdasar data itu, Phintraco Sekuritas menjagokan sejumlah saham berikut sebagai bahan koleksi. Yaitu, KLBF, BBNI, BMRI, KLBF, dan ESSA. (*)
Related News

Bahlil Yakin Target Lifting 600 Ribu BOPD Tahun Ini Dapat Terkejar

IHSG Ditutup Naik 0,26 Persen, Cek Saham Top Gainers LQ45

DEG, Proparco dan StanChart Akan Danai PLTS Terapung Saguling

Kurikulum Pendidikan Vokasi Kurang Match dengan Pasar Kerja

Sejumlah Industri Korea Ungkap Rencana Tambah Investasi ke Menperin

IHSG Naik 0,44 Persen di Sesi I, KLBF, AMRT, SMGR Top Gainers LQ45