EmitenNews.com - Indonesia Transport & Infrastructure (IATA) menyiapkan sejumlah aksi korporasi. Antara lain mencaplok PT Bhakti Coal Resources (BCR) senilai Rp2 triliun. Itu dilakukan dengan mengakuisisi 99,33 persen saham BCR dari MNC Bhakti Investama (MNCI).


Lalu, IATA juga berencana mengubah kegiatan usaha utama, pengalihatan aset kepada PT Indoensia Air Transport (IAT), dan rencana penerbitan surat sanggup kepada MNCI menyusul pengambil alihan 99,33 persen saham BCR. 


Rencana IATA itu, akan dituntaskan setelah mendapat persetujuan pemegang saham independen melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 20 Januari 2022 mendatang. 


Alasan perubahan kegiatan usaha sejalan strategi meningkatkan kinerja, mendorong pertumbuhan secara berkelanjutan, dan meningkatkan nilai bagi para pemegang saham. Mengubah kegiatan usaha utama dari bidang pengangkutan udara niaga menjadi perusahaan bergerak bidang Investasi, dan menjadi perusahaan induk. 


Selain itu, juga sejalan  rencana perseroan mengakusisi 99,33 persen saham BCR. Kemudian, perseroan juga akan mengalihkan aset kepada IAT. Pengambilalihan saham BCR untuk mendukung upaya diversifikasi bisnis, dan mendapat peluang dari kenaikan permintaan batubara. 


Setelah transaksi mendapat persetujuan pemegang saham independen, perseroan berpotensi membukukan pendapatan BCR pada masa mendatang. Berdasar perjanjian pengikatan jual beli saham (PPJB) dengan MNCI pada 1 Desember 2021, disepakati pembayaran dilakukan melalui penerbitan Surat Sanggup yang diserahkan bersama dengan peneken PPJB dengan nilai nominal USD140 juta atau setara Rp2 triliun. (*)