“Kami akan jalan terus dengan program kerja ini, karena ini untuk kebaikan berinvestasi di masa mendatang,” jawab dia, ketika ditanya terkait munculnya petisi penolakan dari investor ritel.

 

Lebih lanjut ia juga menyebutkan, di bursa negara lain juga telah menerapkan penutupan kode broker dan tipe investor.

 

Dengan adanya tampilan kode AB dan tipe investor menjadi beban bagi sistem perdagangan BEI.

 

“Trading engine yang kita pakai buatan Nasdag dan data protocol yang baru terpaksa dimodifikasi,” kata dia.

 

Dalam kesempatan ini, ia juga menekankan, jika bandwitch yang ditingkatkan tidak akan selalu menampung masalah dan akan membebani AB karena peningkatan tersebut memakan biaya besar.

 

“Kalau frekuensi masih rendah tidak terlalu masalah, tapi kalau frekuensi naik mulai terasa bebannya. Sehingga kita harus mencontoh praktek yang baik dari negara lain,” kata dia.

 

Seperti diketahui, rencana tersebut telah menimbulkan penolakan sebagian investor ritel dengan meluncurkan petisi penolakan karena dinilai menurunkan transparansi.