EmitenNews.com -PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) kembali memangkas utang senilai Rp2,46 triliun, dengan cara menukar dengan sebanyak 38.445.133.000 lembar saham perseroan kepada Fountain City Investment Ltd.

Caranya, perseroan melaksanakan penambahan jumlah modal disetor dan ditempatkan dengan mengeluarkan saham baru seri E melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).

“Pencatatan saham hasil PMTHMETD tersebut telah dilakukan pada tanggal 11 Desember 2023,” tulis manajemen BNBR dalam keterangan resmi Rabu (13/12/2023).  

Adapun transaksi itu merupakan restrukturisasi utang perseroan. Dijelaskan, penambahan jumlah modal tersebut sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 21 November 2018 mengenai Persetujuan private placement.

Dengan demikian, jumlah saham yang disetor dan ditempatkan perseroan menjadi sebanyak 160.057.457.509 lembar saham dari sebelum transaksi sebanyak 121.612.324.509 lembar saham dengan nilai nominal Rp 64 per lembar saham.

Sebelumnya, emiten induk usaha grup Bakrie itu membayar utang senilai USD860,03 juta atau senilai Rp13,23 triliun kepada Glencore International AG.

Caranya, Glencore terlebih dahulu mengalihkan piutangnya pada BNBR kepada Telopea Invesment Ltd. Lalu, BNBR akan menyerahkan invetasinya pada Fitzroy Offshore ltd. Dampaknya, utang BNBR berkurang USD860,03 juta atau Rp13,23 triliun.

BNBR juga telah menbayar utang senilai Rp6,369 triliun dengan cara menerbitkan sebanyak 99.527.840.300 lembar saham seri E dengan harga pelaksanaan Rp64 per lembar pada tanggal 30 November 2023.

Adapun penyerap Obligasi Wajib Konversi itu terdiri dari Levoca Enterprise Ltd, Port Fraser International Ltd, dan PT Prima Elok Makmur., ,” tulis Sekretaris Perusahaan BNBR, Christofer A Uktolseja dalam keterangan resmi, Senin (4/12/2023) lalu.