EmitenNews.com -PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) melaporkan bahwa realisasi  belanja modal (capital expenditure / capex) melonjak 39,7 persen untuk periode enam bulan pertama atau sepanjang semester I-2023.

 

Realisasikan belanja modal itu sebesar USD436 juta atau setara Rp6,7 triliun. Sedangkan untuk periode sama tahun 2022 senilai USD312 juta.

 

Manajemen AMMN mengungkapkan,  capex  tersebut digunakan perseroan untuk pembelian alat pertambangan hingga pembangunan fasilitas LNG.

 

Rinciannya, belanja modal terkait kebutuhan pembelian alat pertambangan, pembangunan, dan peningkatan fasilitas pendukung untuk kegiatan penambangan bijih Fase 7 dan pengupasan batuan penutup Fase 8 ( sustaining capex ) sebesar USD132 juta.

 

"Belanja modal smelter sebesar USD92 juta," tulis manajemen AMMN dalam keterangannya di keterbukaan informasi BEI, Jumat (29/9/2023).

 

Selain itu, untuk perluasan pabrik pengolahan ( processing plant ) sebesar USD166 juta, serta pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) dan fasilitas LNG sebesar USD46 juta.

 

Perseroan diperkirakan akan mengeluarkan  capex  pada semester II-2023 sebesar USD980 juta atau setara Rp15,17 triliun.

 

Manajemen menegaskan bahwa proyek pertambangan dan infrastruktur perseroan terus berjalan sesuai jadwal. Hingga saat ini, AMMN telah mengeluarkan dana sebesar USD339 juta untuk proyek smelter tembaga dan pemurnian logam mulia (PMR).

 

"Selebihnya, untuk proyek perluasan pabrik pengolahan (processing plant) kami telah mengeluarkan belanja modal sebesar USD358 juta hingga Juni 2023," ujar manajemen.