EmitenNews.com - Saratoga Investama Sedaya (SRTG) sepanjang 2023 berbalik boncos Rp10,14 triliun. Longsor 319 persen dari episode sama tahun sebelumnya dengan koleksi laba Rp4,61 triliun. So, rugi per saham dasar emiten asuhan Sandiaga Uno itu menjadi Rp750 dari sebelumnya surplus Rp342. 

Kinerja buruk itu dipicu kerugian bersih atas investasi pada saham dan efek lainnya Rp13,81 triliun. Nyungsep 471 persen dari posisi sama tahun sebelumnya untung Rp3,72 triliun. Penghasilan dividen, bunga, dan investasi Rp2,80 triliun, naik tipis dari edisi sama akhir 2022 senilai Rp2,61 triliun. 

Penghasilan lainnya Rp11,76 miliar, meroket 142 persen dari sebelumnya Rp4,85 miliar. Perubahan nilai wajar properti investasi Rp7,13 miliar dari tekor Rp2,07 miliar. Pemulihan penurunan nilai aset keuangan nihil dari sebelumnya Rp19,05 miliar. Beban usaha Rp222,14 miliar, susut dari Rp232,40 miliar. 

Beban lainnya Rp20,54 miliar, susut dari Rp24,52 miliar. Keuntungan bersih selisih kurs Rp12,56 miliar, meroket dari minus Rp82,36 miliar. Keuntungan bersih atas instrumen keuangan derivatif lainnya Rp104 juta, turun dari Rp22,28 miliar. Beban bunga Rp95,10 miliar, susut dari Rp184,83 miliar. 

Rugi sebelum pajak Rp11,30 triliun, bengkak 293 persen dari posisi sama tahun sebelumnya untung Rp5,85 triliun. Beban pajak penghasilan terkini Rp2,80 miliar, susut dari Rp14,50 miliar. Manfaat pajak penghasilan Rp1,15 triliun, melesat 193 persen dari sebelumnya minus Rp1,23 triliun.

Jumlah ekuitas Rp48,78 triliun, mengalami koreksi dari akhir 2022 sebesar Rp59,81 triliun. Total liabilitas terakumulasi sejumlah Rp2,15 triliun, terpangkas signifikan dari posisi sama akhir 2022 sebesar Rp3,95 triliun. Total aset Rp50,94 triliun, mengalami penyusutan dari akhir 2022 senilai Rp63,77 triliun. (*)