Fokus ESG, Delta Dunia (DOID) Siap Pangkas 75 Persen Bisnis Batunara

EmitenNews.com -PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) atau Delta Dunia Group sedang melakukan segala upaya untuk memberikan wujud nyata dari komitmen keberlanjutan perusahaan.
Presiden Direktur Delta Dunia Group, Ronald Sutardja mengatakan, sampai akhir 2023, perseroan yakin dapat mengurangi kontribusi bisnis dari batu bara termal menjadi 75%. Selanjutnya memenuhi target di bawah 50% pada 2028.
"Untuk mewujudkan komitmen ini, kami terus mencari peluang dari komoditas yang memiliki prospek di masa depan (future-facing commodities/FFCs), seperti halnya batu bara metalurgi, tembaga, nikel, dan lithium," ujar Ronald dalam keterangan resmi di keterbukaan informasi BEI, ditulis Sabtu (3/6/2023).
Menurut Ronald, seluruh upaya tersebut sejalan dengan dedikasi Delta Dunia dalam menjalankan komitmen environmental, social, and governance (ESG), yakni tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan, sosial, serta tata kelola perusahaan yang kuat.
"ESG senantiasa menjadi bagian tidak terpisahkan dari operasional Perusahaan sejak awal," kata Ronald.
Delta Dunia Group terus melanjutkan rekam jejak yang positif dalam mendapatkan dan memperpanjang kontrak sebagai bukti kepercayaan yang diberikan oleh para pelanggan kelas dunia.
Pada April 2023, salah satu anak perusahaan BUMA , BUMA Australia, mendapatkan kontrak baru senilai AUD60 juta atau setara Rp598,7 miliar dari BHP dan Mitsubishi Alliance (BMA) untuk menyediakan layanan penambangan batu bara dan pengolahan limbah di tambang Saraji, Queensland tengah, Australia.
Ini merupakan kontrak ketiga Delta Dunia Group dengan BHP-Mitsubishi Alliance, salah satu produsen batu bara metalurgi terbesar di dunia.
Tambang Saraji merupakan salah satu tambang batu bara terbesar di Australia berdasarkan cadangan batubara yang dapat dipulihkan. Kontrak baru ini berjangka waktu 18 bulan dan memiliki opsi perpanjangan selama 18 bulan berikutnya.
Related News

Naik 56 Persen, MBSS Paruh Pertama 2025 Raup Laba Rp203 Miliar

Sejumlah Bank Asing Suntik ANTM USD500 Juta, Telisik Rinciannya

Laba KIJA Paruh Pertama 2025 Meroket 524 Persen, Intip Lengkapnya

Kurangi Porsi TOWR, Grup Djarum Kuasai 9,91 Persen Saham SSIA

Laba Bersih Cipta Sarana Medika (DKHH) Tembus 75% dari Target 2025

Susut 31 Persen, Paruh Pertama 2025 Laba TINS Sisa Rp300 Miliar