EmitenNews.com - IHSG diperkirakan uji resistance 7300 pada perdagangan Selasa (19/4). Net buy investor asing kembali meningkat ke Rp695.72 miliar di perdagangan Senin (18/4). Disamping saham bluechip, seperti ASII, BBRI, BBNI dan TLKM, aksi beli selektif oleh investor asing juga dilakukan pada saham-saham tambang.
IHSG berpotensi lanjutkan tren penguatan ke level 7300 dengan sokongan pivot di 7250 dan support di 7200, ditopang potensi penguatan lanjutan saham-saham tambang, kata Valdy selaku analis Phintraco Sekuritas, Selasa (19/4/2022).
Hal tersebut dipicu oleh pertumbuhan nilai ekspor Indonesia sebesar 44.36% yoy di Maret 2022, jauh lebih tinggi dari perkiraan yang sebesar 23.83% yoy. Di sisi lain, nilai impor meningkat sebesar 30.85% yoy, juga lebih tinggi dari perkiraan yang sebesar 18.30%. Kenaikan ekspor dan impor tersebut sejalan dengan kenaikan harga komoditas, mengingat pertumbuhan nilai ekspor dan impor migas mencapai lebih dari 50% yoy di Maret 2022. Dengan demikian, surplus Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) naik ke level tertinggi di US$4.53 miliar di Maret 2022, dari US$3.82 miliar di Februari 2022.
Merespon data tersebut, nilai tukar Rupiah cenderung stabil di Rp14,353 per USD (+0.07%) pada Senin (18/4) sore, meski dibayangi kemungkinan clue pengetatan kebijakan moneter oleh BI di Selasa (19/4).
Oleh sebab itu, saham-saham tambang, ADMR, ANTM, INCO, TINS, MDKA dan MEDC berpeluang melanjutkan penguatannya atau rebound yang mulai terbentuk. Saham lain yang dapat diperhatikan, meliputi ASII, BRIS, BSDE dan SMRA.
Related News

PPATK Blokir 5 Ribu Rekening Terkait Judol Senilai Rp600 Miliar

Ekspor Industri Kerajinan pada 2024 Tembus USD679 Juta

Kejar Target Lifting, Bahlil Minta ENI Percepat Proyek Migasnya

Ikuti Jejak Wall Street, IHSG Kembali Menguat

Orbit Zona Hijau, IHSG Jajal Level 6.800

Laju IHSG Mulai Tersendat, Jala Saham INCO, MIDI, dan ESSA