EmitenNews.com - Trimegah Bangun Persada (NCKL) mengantongi restu right issue 18.929.580.000 helai alias 18,92 miliar lembar. Penerbitan saham anyar itu setara 30 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan, dan disetor penuh. Saham baru tersebut dibanderol nilai nominal Rp100 per lembar.

Rencana itu, mendapat dukungan pemodal 99,96 persen alias 58,74 miliar saham dengan tingkat kuorum kehadiran 99,96 persen. Investor juga menyetujui rencana perubahan Pasal 4 ayat (2) anggaran dasar sehubungan dengan hasil pelaksanaan dari peningkatan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

Menyetujui pemberian kuasa, dan pelimpahan wewenang kepada direksi dengan persetujuan dewan komisaris untuk penerbitan saham, dan penyesuaian Pasal 4 ayat (2) anggaran dasar sehubungan dengan hasil pelaksanaan peningkatan modal dengan memberikan HMETD, termasuk untuk menetapkan harga pelaksanaan HMETD. 

Sementara rencana private placement maksimal 6.309.860.000 helai alias 6,30 miliar belum mengantongi stempel investor. ”Kuorum kehadiran tidak terpenuhi, sehingga tidak ada pembahasan, dan pengambilan keputusan pada mata acara rapat ini,” tegas Franssoka Yunus Sumarwi, Legal Manager & Corporate Secretary Trimegah Persada. 

Ya, sebelumnya perseroan menggodok dua aksi korporasi. Yaitu, penambahan modal melalui skema private placement, dan right issue. Tindakan korporasi itu, untuk menggenjot kapasitas produksi nikel.

Private placement digelar maksimal 6.309.860.000 helai alias 6,30 miliar. Pengeluaran saham baru tersebut setara 10 persen dari jumlah modal ditempatkan, dan disetor perseroan. Saham anyar tersebut dibekali nilai nominal Rp100.

Sementara itu, untuk rencana right issue, perseroan akan melepas 18.929.580.000 helai alias 18,92 miliar lembar. Itu setara 30 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan, dan disetor penuh. Saham baru tersebut juga dibanderol nilai nominal Rp100 per lembar.

Perseroan belum membeber mengenai harga pelaksanaan dua aksi korporasi tersebut. Meski begitu, hasil dana dua aksi korporasi tersebut untuk mendongkrak jumlah cadangan bijih nikel dengan mengakuisisi perusahaan pertambangan lain. Perseroan tengah menyeleksi sejumlah minat yang mengemuka.(*)