EmitenNews.com - Presiden Prabowo Subianto Rabu (21/5) menghadiri Konvensi dan Pameran Indonesian Petroleum Association (IPA Convex) ke-49 yang digelar di Tangerang. Salah satu forum minyak dan gas bumi (migas) terbesar di Asia Tenggara ini dihadiri oleh perwakilan negara sahabat dan delegasi lebih dari 60 negara. Jika pemerintah serius dongkrak lifting migas, kontraktor menantang untuk berkolaborasi. 

"Ini mencerminkan bahwa sektor energi Indonesia tetap dinamis dan menarik di mata dunia," ujar Presiden.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menilai kehadiran Presiden Prabowo menjadi dorongan semangat bagi gelaran IPA Convex, setelah 2018 menjadi kali terakhir kehadiran Presiden. Hadirnya Prabowo juga menjadi bukti dukungan serius Pemerintah dan untuk pelaku usaha dalam pencapaian target lifting migas ke depan.

"Kehadiran Bapak Presiden hari ini membawa angin segar untuk pemerintah dan KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) mewujudkan apa yang menjadi target Bapak Presiden untuk lifting minyak kita ke depan bisa mencapai 900 ribu barel sampai 1 juta," kata Bahlil.

Ia pun menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, SKK Migas, dan para pelaku industri untuk menggenjot target ini.

"KKKS ini sebenarnya semangat. Tetapi ada tiga hal yang mereka katakan kepada saya. Yang pertama ada kepastian, yang kedua kalau ekspansi harus cepat break even point. Yang ketiga mereka menantang saya, kalau memang Presiden, Pak Prabowo, serius untuk kita meningkatkan lifting, harus kita kolaborasi antara Pemerintah, SKK Migas, dan KKKS," tandasnya.

Senada dengan hal ini, Presiden IPA Carole J. Gall menyampaikan bahwa tujuan bersama antara Pemerintah dan pelaku industri dapat dicapai melalui kolaborasi.

"Semangat kolaboratif antara pemerintah dan pelaku industri selalu menjadi landasan kemajuan kita. Kami yakin bahwa dengan kepercayaan dan keselarasan yang berkelanjutan, masa depan energi Indonesia akan lebih menjanjikan," pungkas Carole.

Pada gelaran ini, Presiden Prabowo dan Menteri Bahlil menyaksikan penandatanganan sejumlah dokumen penting di sektor migas, di antara nya penandatanganan tiga kontrak bagi hasil Wilayah Kerja (WK) migas, yakni WK Kojo, WK Binaiya, dan WK Serpang, serta pengesahan sejumlah Head of Agreement bagi dokumen komersial di sektor migas.(*)