EmitenNews.com - PT PGN Tbk (PGAS) menjaga penyaluran gas bumi dengan total volume 879 BBTUD selama masa Satuan Tugas Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 atau dalam periode 15 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024.

 

Dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (10/1/2024), Direktur Sales dan Operasi PGN Ratih Esti Prihatini mengatakan Satgas Natal dan Tahun Baru Subholding Gas berhasil dilaksanakan secara aman dan tidak ada kendala berarti maupun kejadian fatal.

 

PGN mencatat, penyaluran gas ke seluruh segmen pelanggan selama Natal-tahun baru dapat dikawal dan dijaga dengan baik. Ada sejumlah pelanggan Subholding Gas PT Pertamina (Persero) itu, khususnya industri komersial yang serapan gasnya menurun karena libur. 

 

“Selama periode ini tingkat penyelesaian penanganan keluhan pelanggan mencapai 99,76 persen," ujar Ratih Esti Prihatini.

 

Ketersediaan LNG melalui fasilitas LNG Lampung, Perta Arun Gas, dan Nusantara Regas juga berperan terhadap pemenuhan pasokan gas bumi kepada pelanggan. Itu yang terlihat dengan meningkatnya volume regasifikasi LNG sebesar 54 persen dibandingkan periode Natal-tahun baru sebelumnya dari 308 BBTUD menjadi 476 BBTUD.

 

"Satgas juga menyiagakan 23 area operasi dan posko yang tersebar di seluruh area operasi infrastruktur dan jaringan Subholding Gas serta contact center 24 jam dengan nomor 135," tambah Ketua Satgas Natal dan Tahun Baru Subholding Gas Tatit Sri Jayendra.

 

Satu hal lagi, upaya pengamanan dan pengelolaan operasi selama Natal-tahun baru juga diperkuat dengan sistem monitoring dan pengendalian penyaluran gas di seluruh jaringannya secara realtime, yang dapat dipantau melalui Integrated Monitoring Center (IMOC).

 

IMOC merupakan pusat monitoring Subholding Gas yang terintegrasi, meliputi kegiatan monitoring operasional penyaluran gas bumi, monitoring kondisi infrastruktur fasilitas penyaluran gas bumi, dan pengelolaan keluhan pelanggan secara realtime.

 

"Di sisi lain, ada peningkatan pemanfaatan BBG di SPBG yang dikelola oleh Gagas. Hal ini cukup menggembirakan, pemanfaatan gas bumi di sektor transportasi dapat berkontribusi terhadap penurunan emisi dan dapat menjadi pilihan energi pada masa transisi energi saat ini," ujar Ratih.