OJK Telisik Transaksi Saham Emiten Milik Prajogo Pangestu (BREN), Ini Sebabnya
Lalu yang paling baru, BREN yang baru masuk bursa dua bulan lalu, kini menyodok menjadi saham dengan kapitalisasi terbesar di BEI.
Menyalip BBCA yang memegang mahkota itu belasan tahun.
“Selama dua bulan harga saham BREN sudah naik hampir 11 x lipat. Indikator primitif PER tercatat 617 x dan PBV 271 x,” tutur dia.
Lebih lanjut Hasan mengingatkan, bahwa dengan PER setinggi langit itu, tidak serta merta menjadi indikasi awal adanya perdagangan semu.
“Mungkin saja investor melihat adanya potensi pertumbuhan tinggi,” kata dia.
Namun, dia mengaku, menangkap banyak sinyal perdagangan semu yang didalam UU Pasar Modal tergolong tindak pidana.
“OJK harus memeriksanya. Kalau ingin punya pasar modal yang terpercaya,” jelas dia.
Related News
Giliran John Simon Serok Saham Bank CIMB Niaga (BNGA) Rp2.140 /Lembar
Adaro Energy (ADRO) Tebar Sisa Dividen USD400 Juta, Ini Jadwalnya
Drop 726 Persen, Produsen Antimo (PEHA) Maret 2024 Tekor Rp29 Miliar
Tumbuh 39 Persen, Alam Sutera (ASRI) Maret 2024 Serok Laba Rp42 Miliar
Genjot Kredit, Buana Finance (BBLD) Ngutang Bank Jago Rp50 Miliar
Susut 38 Persen, Laba Mandala (MFIN) Maret 2024 Sisa Rp91 Miliar