EmitenNews.com -Indeks pasar saham di Wall Street AS Berjaya pada perdagangan pekan terakhir, seiring rilisnya data pasar tenaga kerja menunjukkan pertumbuhan upah yang moderat pada periode Mei. Selanjutnya, juga didukung kabar baik kesepakatan Washington yang menghindari bencana gagal bayar. Indeks Nasdaq Composite melonjak 2,04% dalam sepekan terakhir, membukukan kenaikan enam minggu berturut-turut yang menandai kemenangan beruntun terbaik sejak Januari 2020. 

 

Dalam sepekan terakhir, Indeks S&P 500 juga mencatat kenaikan 1,82%, dan Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 2,02%. Volume perdagangan di bursa AS adalah 11,05 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata sekitar 10,58 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. 

 

Indeks pasar saham Eropa mencatat kenaikan terbaik 1 hari pada penutupan perdagangan akhir pekan Jumat (02/06). Penguatan signifikan disebabkan karena para investor merasa nyaman merespon penyusutan data inflasi zona Eropa, dan kesepakatan UU pagu utang AS. Indeks Pan Eropa, Stoxx 600 naik 1,5 persen ke 462. 

 

Sektor saham tambang dan real estat di garis depan penguatan ditopang aksi beli. Indeks DAX Jerman naik 1,25 persen ke 16.051. Di pasar saham London, Indeks FTSE menguat 1,56 persen ke 7.607 dan Indeks CAC di Perancis naik 1,87 persen ke 7.270. Namun, secara mingguan, Indeks CAC dan FTSE mencatat penurunan masing-masing 0,66% dan 0,26%. 

 

Seiring dengan menguatnya bursa saham Wall Street dan Eropa, bursa saham Asia melaju pada tren positif. Dalam sepekan terakhir, Indeks Hang Seng Hong Kong nak 1,08%, Indeks Shanghai Composite menguat 0,55%, dan Indeks Nikkei 225 Jepang menguat 1,97%. 

 

IHSG sebagian besar ditutup mengalami penurunan pada pekan pendek periode 29-31 Mei 2023. IHSG ditutup di posisi 6.633,26. IHSG tercatat mengalami penurunan sebesar 0,80% selama pekan pendek ini, dan seiring dengan kapitalisasi pasar yang juga melandai sebesar 1,37%. 

 

Terkoreksinya IHSG disebabkan karena adanya tekanan yang terjadi pada sektor energi, salah satunya batu bara yang masih berada di tren penurunan. IHSG sepanjang bulan Mei 2023 terpantau kurang memuaskan. Indeks melemah cukup signifikan hingga 4,08% dengan rentang pergerakan di area 6.562,96 - 6.920,34.

 

Yield 2 tahun AS ditutup turun menjadi 4,497% pada Jumat, 2 Juni 2023 atau 6 basis poin (bps) lebih rendah dibandingkan dengan penutupan pekan sebelumnya. Sementara itu, yield 10 tahun AS turun 11 bps menjadi 3,691% (1 Mei 2023: 3,568%). 

 

Pasar mencerna komentar pejabat Federal Reserve untuk kemungkinan akan melewatkan kenaikan suku bunga pada pertemuan bulan ini. b. Di Eropa, yield turun pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasar AS. Di Zona Euro, yield 2 tahun turun 14 bps menjadi 2,796% pada Jumat, 2 Juni 2023. Sementara itu, yield 10 tahun turun 23 bps menjadi 2,311%. Penurunan cukup tajam tersebut setelah pasar merespon data inflasi terbaru, yang mana lebih rendah daripada yang diekspektasikan pasar.