Pendapatan Batubara Indonesia Mereda di 2022 Seiring Normalnya Harga

EmitenNews.com - Fitch Ratings memiliki pandangan netral terhadap sektor batubara Indonesia untuk tahun 2022. Penghasilan akan melambat karena harga jual turun dari tertinggi tahun 2021 , sementara akumulasi kas dari tahun 2021 akan mendukung ruang peringkat yang memadai untuk sebagian besar perusahaan.
Fitch mengharapkan profil operasi untuk tetap menjadi pendorong utama untuk sebagian besar peringkat. Belanja modal kemungkinan akan tetap rendah karena pertumbuhan organik masih lambat. Investasi mungkin meningkat karena beberapa penambang mungkin terus melihat diversifikasi dari batubara termal untuk mengurangi pertimbangan ESG yang meningkat dari berbagai sumber pendanaan.
Fitch merevisi asumsi harga 2022 untuk Australia Newcastle 6.000 kkal/kg batu bara pada November 2021, diikuti dengan revisi ke atas dari perkiraan harga 4.200 kkal kami di Indonesia, berdasarkan dinamika pasokan dan permintaan yang berkembang di sektor ini.
Sebagian besar produsen batubara berada di Outlook Stabil karena ruang peringkat yang lebih luas di tengah perkiraan pendapatan yang kuat hingga tahun 2022. Risiko penurunan juga harus moderat untuk kredit pada Outlook Negatif, seperti PT Indika Energy Tbk (BB-/Negatif) dan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA, BB-/Negatif).
Related News

Bank Minta Agunan KUR di Bawah Rp100 Juta, Siap Terima Sanksi

Bank DKI Bagikan Dividen Rp249 Miliar, Rp529M Pengembangan Usaha

IKI April 2025 Melambat Akibat Penurunan Pesanan Baru

Realisasi Belanja Negara per Maret 2025 Rp620,3 Triliun

Maret 2025, Dalam Sebulan Pendapatan Negara Naik Rp200 Triliun

Harga Emas Antam Kamis ini Turun Rp33.000 per Gram