Tapi laba sebelum pajak penghasilan tetap menyusut 6,7 persen menjadi Rp3,298 triliun.

 

Menariknya, beban pajak penghasilan turun 43,7 persen menjadi Rp799,75 miliar. Sehingga laba tahun berjalan meningkat 18,04 persen menjadi Rp2,499 triliun.

 

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2022 telah audit emiten semen BUMN itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (13/3/2023).

 

Sementara itu, total kewajiban berkurang 10,3 persen menjadi Rp33,27 triliun.

 

Ditambah dengan dana syirkah temporer yang tercatat sebesar Rp2,45 triliun.

 

Adapun jumlah ekuitas tumbuh 10,1 persen menjadi Rp47,239 triliun.