Pada kesempatan tersebut, Tedi menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif yang telah dilakukan IFG. “Kementerian BUMN mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh IFG holding dan anak usaha dalam inisiatifnya untuk membentuk lingkungan kerja yang dinamis, ramah dan produktif untuk semua pihak tanpa memandang perbedaan. Hal ini menjadi bentuk nyata hadirnya IFG sebagai perusahaan yang terbuka, aware, concern dan memiliki semangat dan komitmen untuk teman - teman difabel. Seluruh insan BUMN, baik difabel maupun tidak, harus didorong kinerja dan kompetensinya, mengingat perannya sebagai development agent dengan kinerja yang baik, dan dapat berkontribusi langsung kepada masyarakat,” ujarnya.

 

Tedi turut menegaskan, komitmen Kementerian BUMN akan respectful workplace merupakan kerangka besar BUMN dalam mengakui dan mendorong ekosistem bekerja yang nyaman dan jauh dari diskriminasi, baik berdasarkan gender maupun disabilitas.

 

“Menteri BUMN punya komitmen nyata untuk mendorong teman-teman difabel menjadi bagian dari keluarga BUMN. Tidak sebatas komitmen, mempekerjakan penyandang disabilitas sudah dijalankan oleh Kementerian BUMN secara rutin,” tambah Tedi.

 

Sementara itu, berdasarkan data internal IFG, saat ini, terdapat sekitar 28 karyawan difabel yang menyandang status karyawan aktif di IFG dan seluruh anak perusahaannya. IFG holding pun terlibat penuh dalam pengembangan karir para karyawan penyandang disabilitas guna meraih jenjang karier yang sama sesuai dengan kompetensi dan prestasi yang ditunjukkan.

 

“Para penyandang disabilitas harus memiliki kesempatan dan hak yang sama dalam pengembangan karirnya. Para karyawan disabilitas di IFG holding dan anak perusahaan berhak untuk berpartisipasi aktif dan mengambil peran strategis di perusahaan. Kami harap dengan adanya beragam inisiatif ini, dampak besar bagi karyawan difabel akan semakin terasa, terutama pada kesehatan fisik, mental, kepuasan kerja, dan keterikatan pekerjaan yang berujung pada peningkatan produktivitas,” tutup Rizal. (Endang Muchtar).