EmitenNews.com - PT Solusi Sinergi Digital alias Surge (WIFI) mengantongi dana taktis Rp38,13 miliar. Itu diperoleh dari penuntasan private placement maksimal 205.029.000 helai alias 205,02 juta lembar dengan harga pelaksanaan Rp186. Saham baru setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh itu, dibekali nilai nominal Rp100.


Saham baru itu diserap penuh oleh PT Investasi Sukses Bersama (ISB). ISB tercatat sebagai pemegang saham utama, dan pemegang saham pengendali perseroan. Pencatatan saham hasil private placement telah dilakukan pada Jumat, 18 November 2022. 


Tindakan itu dilatari kebutuhan pendanaan jangka pendek untuk membiayai modal kerja. Sebagai perseroan dengan bidang usaha periklanan, perusahaan holding berinvestasi bidang periklanan, produk, layanan digital, dan jaringan serat optik via entitas usaha, butuh suntikan modal untuk biaya Sewa space iklan, perlengkapan penunjang usaha periklanan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.


Berdasar pertimbangan manajemen, untuk kebutuhan pendanaan jangka pendek itu, private placement opsi terbaik alternatif pendanaan lebih efisien dibanding right issue, dan pinjaman perbankan. ISB bertindak sebagai pemodal sekaligus pemegang saham utama. Selain ISB, pemegang saham akan mengalami dilusi 9,09 persen.  


Alokasi dana hasil private placement lebih rinci sebagai berikut. Biaya Sewa modal kerja Rp21,50 miliar alias 47 persen, perlengkapan penunjang usaha periklanan Rp13,82 miliar atau 30 persen, biaya tenaga kerja profesional Rp5,69 miliar sekitar 13 persen, dan biaya marketing Rp4,5 miliar atau selevel 10 persen. 


”Bagian dana hasil private placement hanya akan digunakan sebagai modal kerja perseroan. Tidak aliran dana hasil private placement untuk entitas anak,” tulis Martha Rebecca, Direktur Solusi Sinergi Digital, menjawab pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI).  


Setelah private placement, total aset akan menjadi Rp1,2 triliun dari sebelumnya Rp1,16 triliun. Total liabilitas tetap Rp612,82 miliar. Total ekuitas menjadi Rp593,32 miliar dari sebelumnya Rp547,80 miliar. (*)