EmitenNews.com – PT Pulau Subur Tbk (PTPS) menargetkan pertumbuhan laba bersih di sepanjang 2024 mencapai 41 persen (year-on-year), karena ditopang oleh kinerja penjualan tahun ini yang diproyeksikan mengalami peningkatan sebesar 85 persen (y-o-y).

Seiring dengan target kinerja yang melonjak, saham PTPS juga ikut terkerek. Saham PTPS dalam 5 hari bursa sejak 2-7 Februari 2024 naik hingga 114,97 persen setara 215 poin ke level 402 per sahar dari 187 per saham.

Bahkan sejak awal tahun, hingga saat ini saham PTPS sudah melesat hingga 154,43 persen atau 244 poin dari 158 di 2 Januari 2024 ke level 402 pada 7 Februari 2024.

Direktur Utama PTPS, Felix Safei meyakini, laba bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2024 akan bertumbuh secara eksponensial sebesar 41 persen menjadi Rp34,68 miliar dibandingkan dengan capaian di sepanjang 2023 yang diperkirakan sebesar Rp24,59 miliar.

“Pertumbuhan laba bersih pada tahun ini akan terdorong oleh peningkatan kinerja penjualan PTPS sekitar 85 persen menjadi Rp110 miliar dari perkiraan nilai penjualan di sepanjang 2023 yang sebesar Rp59,58 miliar,” kata Felix di Jakarta, Senin (12/2).

Dia mengungkapkan, penambahan modal kepada anak perusahaan PTPS, yakni PT Sumber Enim Alam Lestari, akan meningkatkan produktivitas Perseroan di 2024 sebesar 22 persen (y-o-y) menjadi 32,8 ribu metrik ton. Saat ini Sumber Enim Alam Lestari memiliki area perkebunan seluas 300 hektare dengan usia tanaman sekitar 4-5 tahun, sehingga total area perkebunan PTPS mencapai 1.215 hektare dan rata-rata hasil produksi sebanyak 27 metrik ton per hektare.

PTPS berkomitmen untuk mengelola secara baik besaran beban pokok penjualan di tengah peningkatan produksi dan penjualan tandan buah segar (TBS), sehingga EBITDA di 2024 bisa bertumbuh 42 persen (y-o-y) menjadi Rp45,9 miliar. Sementara itu, EBITDA untuk Tahun Buku 2025 diperkirakan bakal melonjak 29 persen (y-o-y) menjadi Rp58,9 miliar, setelah penyelesaian kilang di 2025.

Pada tahun depan, kata Felix, PTPS akan membangun kilang kelapa sawit berkapasitas 15 metrik ton per jam dan berpotensi untuk di-upgrade menjadi 30 metrik ton, sehingga upaya ini akan memberikan nilai tambah bagi produk TBS yang dihasilkan Perseroan.

Lebih lanjut dia menegaskan, kinerja bottom line di 2025 diproyeksikan mampu melanjutkan tren perbaikan, dengan tingkat pertumbuhan sekitar 30 persen dibandingkan dengan capaian di sepanjang 2024. Felix meyakini, pertumbuhan penjualan pada tahun depan diperkirakan bertumbuh minimal 20 persen dibandingkan realisasi di 2024.