EmitenNews.com - Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk/Mitratel (MTEL) ditutup menguat 2,24% ke Rp 685 per saham pada sesi I perdagangan Selasa (4 Juli 2023). Di sepanjang sesi I saham MTEL ditransaksikan di rentang harga Rp 670-685 per saham. Volume perdagangan mencapai 19,4 juta saham dan nilai transaksi Rp13,1 miliar.

 

Penguatan harga saham MTEL sejalan dengan rekomendasi sejumlah sekuritas. Setelah JP Morgan, kini giliran CGS-CIMB Sekuritas merekomendasikan Buy saham MTEL dengan target harga Rp800 per saham.

 

Ada beberapa faktor yang menjadi catatan dalam riset CGS-CIMB terkait MTEL. Pertama pertumbuhan tenan. Riset tersebut memperkirakan pertumbuhan tenan per tahunnya bisa mencapai 4 ribu - 5 ribu per tahun dan jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kompetitor yang berkisar 2,2 ribu -3 ribu per tahun. Hal ini disebabkan eksposur menara MTEL yang dominan di luar Jawa.



Kedua, pertumbuhan pendapatan dan EBITDA per tahun yang lebih premium dibandingkan industri. CGS-CIMB memperkirakan pertumbuhan pendapatan MTEL bakal mencapai 9,5% per tahun sejak 2022-2025, sementara pertumbuhan pendapatan industri hanya 6% di periode yang sama.



EBITDA MTEL juga diproyeksikan meningkat 10,8% untuk periode 2022-2025 sedangkan dalam periode tersebut pertumbuhan EBITDA industri hanya 6% sejalan dengan pendapatan industri.



Aspek lain yang juga menarik disorot dari MTEl dalam riset tersebut adalah agresivitas perseroan dalam memasuki bisnis fiber. MTEL secara cepat memperkuat posisinya di industri fiber dengan portofolio jaringan fiber mencapai 16,6 ribu km pada 2022 dan menargetkan tambahan sepanjang 13 ribu km.



“Kami memperkirakan bisnis fiber akan menjadi pendorong pertumbuhan MTEL dan mengestimasi kontribusi pendapatan segmen ini meningkat 2x dari 3% di 2023 menjadi 6% di 2025” tulis Riset tersebut.



Sebelumnya tim riset JP Morgan pun merekomendasikan overweight bagi saham MTEL dan netral bagi TBIG dan TOWR. Overweight berarti saham tersebut memiliki performa yang lebih baik ketimbang kompetitor dan lebih tinggi dari indeks.



Dengan begitu, mereka menargetkan saham MTEL bisa menuju hingga ke level Rp900. "Sebagai pemain menara terkemuka, Mitratel memiliki posisi yang baik untuk pertumbuhan organik dan anorganik, menurut pandangan kami.  Didukung oleh pertumbuhan data nirkabel, persyaratan investasi jaringan, hubungan dengan operator jaringan, dan ruang kepala keuangan untuk mendukung pertumbuhan anorganik. Kami memperkirakan CAGR FY22-25E sebesar 8 persen dalam revenue," sebut tim pada Senin (3/7/2023).