Terus Tertekan, IHSG Menuju Level 7.100
Petugas kebersihan menyisir teras depan Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum bisa keluar tekanan. Secara teknikal, IHSG kembali membentuk black marubozu pasca-three black crows. Apalagi, kemarin IHSG terkoreksi, dan bergerak mendekati critical support level 7.075-7.100.
Selain itu, belum terlihat ada indikasi tekanan jual sepanjang perdagangan Rabu, 18 Desember 2024 mereda. Terlepas dari sentimen eksternal, khususnya antisipasi pengumuman FOMC, dan pidato Kepala the Fed, Jerome Powell di Kamis (19/12) dini hari, pasar tampak dipengaruhi faktor non-fundamental.
Faktor dimaksud periode penawaran umum dari 3 calon emiten, yaitu CBDK, DGWG, dan RATU pekan perdana Januari 2025. Total nilai emisi dari ketiga calon emiten itu, berpotensi mencapai Rp4 triliun. Kondisi itu, diperkirakan menyebabkan pengetatan likuiditas pasar saham pada dua pekan terakhir Desember 2024.
Menilik data itu, Phintraco Sekuritas menyarankan pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Antara lain Barito Pacific (BRPT), XL Axiata (EXCL), Indosat Ooredoo (ISAT), Japfa Comfeed (JPFA), dan Kalbe Farma (KLBF). (*)
Related News
IHSG Naik di Sesi I, Dua Sektor Ini Pimpin Penguatan
BEI Dua Kali Setop Saham Ini
Mengekor Wall Street, IHSG Cenderung Koreksi
Rawan Profit Taking, IHSG Orbit 8.250-8.360
IHSG Terus Melaju, Serap Saham BBRI, WIFI, dan PTRO
IHSG Kembali Hijau, Investor Serbu Saham-saham Ini





