EmitenNews.com - Thomas Irawan Tjahjono mengempit di atas lima persen saham Data Sinergitama Jaya alias Elitery (ELIT). Itu setelah menggenggam 103.158.900 helai alias 103,15 juta eksemplar. 


Transaksi saham setara 5,08 persen itu, dibantu dua perusahaan parantara pedagang efek. Broker terlibat dalam aksi tersebut yaitu Semesta Indovest Sekuritas, dan Trust Sekuritas. Transaksi itu, telah terekam data KSEI pada 13 Februari 2023.


Dengan pelaksanaan transaksi itu, tabungan saham pria dengan alamat Jalan Citandui 22 RT006/014, DR Sutomo, Tegalsari, Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim) tersebut tercatat 103,15 juta lembar alias setara dengan porsi kepemilikan 5,08 persen. 


Sebelumnya, Thomas Irawan Tjahjono menguasai saham Elitery 2,09 persen. Itu setelah menggenggam 42.444.300 helai atau 42,44 juta eksemplar. Aksi pembelian dilakukan pada harga Rp131,83 per lembar


Transaksi dilakukan dengan kisaran harga Rp126-138 sebesar Rp5,59 miliar. Dengan periode transaksi antara 24-31 Januari 2023. Transaksi pertama pada 24 Januari 2023 dengan memborong 6.500.000 atau 0,32 persen pada harga pelaksanaan Rp127,36 senilai Rp827,84 juta.


Lalu, pada 25 Januari 2023 menjadi 12.100.000 lembar 0,60 persen pada harga pelaksanaan Rp131,16 senilai Rp1,58 miliar. Pada 26 Januari 2023, Thomas memiliki 16.550.000 helai atau 0,81 persen pada harga pelaksanaan Rp126,60 sejumlah Rp2,09 miliar.


Pada 27 Januari 2023, koleksi saham Thomas menjadi 21.420.000 lembar atau 1,50 persen dengan harga pelaksanaan Rp134,79 sebesar Rp2,88 miliar. Pada 30 Januari 2023, Thomas menguasai 40.661.400 lembar alias 2,00 persen pada harga Rp138,64 sebesar Rp5,63 miliar.


Dan, akhirnya Thomas mempunyai 42.444.300 helai alias 2,09 persen pada harga Rp131,83 senilai Rp5,59 miliar. ”Transaksi untuk investasi dengan status kepemilikan saham secara langsung,” tulis Thomas Irawan Tjahjono, Komisaris Elitery. 


Per 31 Januari 2023, pemegang saham Elitery antara lain Gratus Deo Indonesia 27,42 persen, Indonesia Muda Inovatif 21,31 persen, Delemont Global 15,08 persen, Inotech 6,13 persen, Jimmy Sugiarto 3,01 persen, Hendra Suryakusuma 2,43 persen, Thomas Irawan 2,09 persen, dan publik 22,53 persen. (*)