EmitenNews.com -PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) pada hari ini melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) serta dilanjutkan dengan Paparan Publik, yang bertempat di Financial Hall, Graha CIMB Niaga, Jakarta. Rapat menyetujui pengangkatan Jap Hartono sebagai direktur utama.

Mata Acara RUPST PT Sawit Sumbermas sarana Tbk (SSMS) adalah persetujuan dan pengesahan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan Tahun Buku 2023; 2. Persetujuan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2023; 3. Penetapan remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan; 4. Persetujuan Penunjukan Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik untuk Tahun Buku 2024. Mata Acara RUPSLB: Persetujuan Perubahan Susunan Direksi Perseroan.

RUPS Menerima dan menyetujui pengunduran diri Nasarudin Bin Nasir selaku Direktur Utama Perseroan dan Syafril Harahap selaku Direktur, telah memenuhi semua persyaratan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan peraturan pasar modal, terhitung efektif sejak ditutupnya Rapat dan memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya (acquit et de charge) atas seluruh tindakan pengurusan yang telah dilakukan secara hukum, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan Perseroan yang disetujui dan Laporan Keuangan Perseroan yang disahkan dan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan serta menyampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya atas kontribusinya selama menjabat.

Rapat Umum Pemegang Saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) Menyetujui pengangkatan Jap Hartono selaku Direktur Utama Perseroan dan Akhmad Faisyal selaku Direktur Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat.

Terhitung sejak ditutupnya Rapat ini susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah Jap Hartono selaku Direktur Utama / Chief Executive Officer (CEO) dan Akhmad Faisyal selaku Direktur / Chief Operational Officer (COO). Sedangkan pada posisi Dewan Komisaris Bungaran Saragih selaku Komisaris Utama, Rimbun Situmorang selaku Komisaris dan Hoesen selaku Komisaris Independen.

Jap Hartono yang kini menjabat sebagai Direktur Utama SSMS menegaskan, sejalan dengan program Pemerintah melalui hilirisasi industri kelapa sawit, yang dimaknai sebagai upaya strategis meningkatkan nilai tambah komoditas kelapa sawit melalui proses pengolahan agar menjadi produk turunan yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Perseroan telah memperkokoh strategi bisnisnya dengan memperkuat industri yang terintegrasi, upaya ini membantu dan meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah dan nasional. Hal itu ditandai dengan Aksi Korporasi Perseroan pada tahun 2023 dengan mengakuisisi Perusahaan afiliasi melalui debt equity swab. 

Sepanjang tahun 2023, SSMS mencatatkan pertumbuhan kinerja yang solid dimana Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp10,7 triliun, hal ini mencerminkan komitmen SSMS dalam menjaga keberlanjutan operasional bisnisnya. 

Melalui implementasi strategi yang dilakukan sepanjang tahun 2023, Perseroan berhasil menghasilkan tandan buah segar (TBS) sebesar 2.345.131 MT, dengan jumlah produksi produk sawit sebesar 2.197.816 MT. Produksi Perseroan di tahun 2023 tumbuh 24% atau 431.638 MT. TBS dari perkebunan inti sebanyak 1.723.170 metrik ton pada tahun 2023 turun sebesar 7,48% dibandingkan produksi TBS tahun 2022 sebanyak 1.862.561 MT. Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya lama penyinaran matahari (efektif) sementara volume penjualan sebesar 1.488.795 MT, meningkat 13% dari tahun lalu yang sebesar 1.321.396 MT. 

Produksi CPO tahun 2023 mencapai 518.819 MT, atau meningkat sebesar 2,11% dari hasil produksi tahun 2022 sebesar 508.100 MT. Perseroan mencatat Oil Extraction Rate (OER) tahun 2023 mencapai 22,12% sedikit turun sebesar 0,81% dibandingkan OER tahun 2022 yang tercatat 22,30%. 

Dengan produktivitas tersebut, secara umum, kinerja SSMS tahun 2023 telah memenuhi target yang ditetapkan. SSMS mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp518 miliar. Dari sisi aset, Perseroan membukukan pertumbuhan 6% yoy menjadi Rp11,8 triliun pada tahun 2023 dibandingkan dengan total aset tahun sebelumnya sebesar Rp11,1 triliun, peningkatan ini terutama didorong oleh peningkatan aset lancar dan aset tidak lancar masing-masing sebesar 8% yoy dan 4% yoy menjadi Rp5,0 triliun dan Rp4,6 triliun. Sementara itu, liabilitas Perseroan menunjukkan peningkatan sebesar 8% yoy dari Rp9,1 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp9.8 triliun pada tahun 2023. 

Total liabilitas Perseroan tercatat meningkat sebesar 8,01% dari Rp9,09 triliun di tahun 2022 menjadi Rp9,82 triliun di tahun 2023. Kenaikan total liabilitas dikarenakan kenaikan liabilitas jangka panjang sebesar 2,96% dan kenaikan liabilitas jangka pendek sebesar 13,96%. 

Pada pencapaian kinerja lainnya, di awal tahun 2023 Perseroan telah melakukan pelunasan obligasi global senilai USD300 juta atau setara Rp4,5 triliun yang diterbitkan di Bursa Singapura pada tahun 2018. Langkah ini semakin menunjukkan kemampuan Perseroan, baik dari segi finansial maupun sumber daya lainnya untuk dapat berinovasi dan berkembang lebih maju. 

Pada 19 Desember 2023, Perseroan menjadi Pemegang Saham Mayoritas dari PT Citra Borneo Utama Tbk dengan penukaran sebagian utang PT Citra Borneo Indah (CBI) kepada Perseroan melalui pengalihan kepemilikan saham milik CBI pada PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) kepada Perseroan. Dengan demikian secara keseluruhan saham Perseroan di CBUT menjadi sebesar 78,22%, dimana 70,22% saham dimiliki langsung oleh Perseroan, 4% saham dimiliki tidak langsung melalui PT Kalimantan Sawit Abadi (KSA), dan 4% saham dimiliki tidak langsung melalui PT Mitra Mendawai Sejati (MMS). Strategi tersebut dilakukan untuk mengoptimalisasi hilirisasi bisnis Perseroan yang berkelanjutan dengan menyediakan produk kelapa sawit yang menyeluruh dari hulu ke hilir. Setelah memperkokoh hilirisasinya, produk CPO Perseroan kemudian diolah langsung oleh CBUT untuk diproses lebih lanjut menjadi produk turunan kelapa sawit. 

Pada segmen hilir (downstream), Perseroan melakukan kegiatan usaha dengan memproduksi dan menjual produk turunan minyak sawit seperti Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO), Palm Fatty Acid Distillate (PFAD), Olein, Stearin, Crude Palm Kernel Oil (CPKO) dan Palm Kernel Expeller (PKE). Dalam pengolahan CPO, Perseroan didukung oleh pabrik refinery dan fraksinasi yang masing-masing memiliki total kapasitas produksi sebesar 2.500 ton CPO per hari atau 850.000 ton CPO per tahun dan 2.500 ton RBDPO per hari atau 850.000 MT RBDPO per tahun.

“Hingga akhir tahun 2023, kegiatan usaha perseroan didukung oleh 10 anak perusahaan, dengan mengelola kegiatan usaha yang terintegrasi, yang terdiri dari 23 perkebunan kelapa sawit, 8 pabrik kelapa sawit (PKS), 1 pabrik inti kelapa sawit, 2 pabrik biogas, 1 pabrik Bio-CNG, 1 pabrik pemurnian, 1 pabrik fraksinasi dan 1 pabrik kernel crushing,” kata Jap Hartono, Kamis (25/4/2024).

Komitmen Terhadap Industri Yang Berkelanjutan

Lebih lanjut Jap Hartono menjabarkan, perjalanan keberlanjutan di Perseroan dimulai dengan program edukasi internal yang komprehensif, Upaya keberlanjutan Perseroan tidak dapat dipisahkan dari Kerangka Kerja Keberlanjutan yang kuat. Kerangka kerja ini berfungsi sebagai pedoman, menguraikan komitmen, tujuan, dan strategi organisasi untuk mencapai keberlanjutan di seluruh operasinya. Rencana tindak lanjut yang komprehensif juga dirancang dan disesuaikan untuk menyelaraskan dengan beragam fungsi dan unit dalam organisasi, memastikan bahwa setiap departemen berkontribusi terhadap realisasi tujuan keberlanjutan yang menyeluruh.