EmitenNews.com -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mencermati pola transaksi dan pergerakan harga Saham PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS). Pasalnya terjadi penurunan saham di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

 

Saham KIOS pada perdagangan saham awal pekan yaitu Senin (9/1) masih berada pada harga Rp140 per saham atau turun terus ke level Rp120 per saham pada penutupan Rabu (12/1).

 

Hingga penutupan sesi I perdagangan, Kamis (12/1/2023) siang ini, saham PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) turun lagi hingga ato reject bawah (ARB) atau turun -6,66% sebesar -8 point ke harga Rp112 per saham. Saham KIOS diperdagangkan dari batas atas di level 121 hingga batas bawah di level 112, dengan volume perdagangan 697.085 lot dan nilai Transaksi mencapai Rp8,1 miliar.

 

Sehubungan dengan terjadinya UMA atas perdagangan saham KIOS, BEI meminta para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa, tulis Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Lidia M. Panjaitan, dan P.H. Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI, Martin Satria D. Bako, dalam pengumuman  BEI, Rabu (11/1/2023).

 

Selain itu, Bursa juga menghimbau agar para investor mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya, serta mengkaji kembali rencana corporate action perseroan apabila belum mendapatkan persetujuan RUPS, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

 

Sebelumnya Investasi Sukses Bersama (ISB) menjadi pemegang saham Kioson Indonesia (KIOS) di atas 5 persen. Tepatnya, kini ISB mengemas 7,53 persen. Itu terjadi setelah ISB menyerok 80.984.400 helai alias 80,98 juta lembar.

 

Transaksi ISB dibantu broker RHB Sekuritas Indonesia. Sayangnya, transaksi ISB tidak didukung data memadai. Baik dari sisi pembelian, nilai transaksi, dan tujuan dari aksi pembelian tersebuit masih misteri.

 

Namun, merujuk data terkini saham Kioson di level Rp145 per lembar, transaksi pembelian ISB bernilai tidak kurang dari Rp11,74 miliar. Namun, angka itu sekitar perkiaran, dan tentatip belaka.

 

Per 30 November 2022, pemegang saham di atas lima persen Kioson antara lain Artav Mobile 350 juta lembar atau 32,56 persen, PT Prambanan 83,36 juta eksemplar atau 7,74 persen, dan masyarakat 642,19 juta lembar alias 59,7 persen.