EmitenNews.com—Perusahaan holding konstruksi dan property plat merah, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) hingga Mei 2022, baru merealisasikan nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp5,78 triliun atau baru 18,64 persen dari target akhir tahun sebesar Rp31 triliun.

 

Dalam keterangan resmi seperti dikutip, Selasa (28/6) Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad menyebut pemasaran proyek yang ditangani sebagian besar BUMN , APBN , dan sebagian APBD , untuk swasta belum bergeliat sejak pandemi. Dia juga menjelaskan pencapaian pemasaran kontrak baru realisasi 2021 sebesar Rp21,27 triliun dan target pada 2022 naik 40 persen menjadi Rp31 triliun.

 

Adapun, kontrak baru PTPP terbanyak berasal dari BUMN dengan persentase 56 persen, dilanjut dengan kontrak pemerintah 43 persen dan swasta 1 persen. Seiring dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi, perseroan konsentrasi ke kontrak-kontrak baru dari BUMN dan pemerintah yang sudah mulai banyak, sehingga performa perusahaan tetap terjaga dengan baik.

 

Secara target pun kontrak baru dari BUMN dicanangkan mencapai 49 persen, pemerintah 44 persen dan swasta hanya 8 persen. Dari segi lini bisnis, kontrak baru per Mei 2022 paling banyak berasal dari anak usaha sebesar 46 persen, konstruksi 36 persen dan EPC 18 persen.

 

Jika dirinci berdasarkan jenisnya, kontrak baru terbanyak masih berasal dari aktivitas konstruksi gedung sebanyak 49 persen, infrastruktur dan jembatan sebanyak 35 persen, dan infrastruktur SDA dan sipil 16 persen. "Di bisnis konstruksi kami sering menarik cashflow biasanya jelang akhir tahun, proyek pemerintah dan BUMN, proyeksikan di akhir tahun cash flow operasi sebesar Rp6,4 triliun guna memastikan bisnis berjalan dengan benar tak hanya dari sisi EBITDA tetapi cashflow dipertanggungjawabkan," jelas Novel.

 

Sebagai informasi, PTPP mencatatkan hasil kinerja cukup baik di kuartal I 2022. PTPP membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 4,28 triliun atau tumbuh sebesar 50,79% secara tahunan (yoy). Kuartal I 2021, perseroan membukukan pendapatan sebesar 2,83 triliun.

 

Kenaikan pendapatan perusahaan ditopang oleh hampir semua sektor bisnis PTPP yang mengalami pertumbuhan. Sektor konstruksi tumbuh sebesar 36%, EPC sebesar 26%, dan Properti sebesar 37%. Sedangkan kontribusi pertumbuhan pendapatan PTPP sebesar Rp 4,28 triliun berasal dari induk usaha sebesar 57% dan sisanya sebesar 43% berasal dari anak usaha. Rinciannya, PP Presisi sebesar 17%, PP Semarang Demak sebesar 9%, PP Properti sebesar 8%, PP Urban sebesar 4%, dan Lainnya sebesar 5%.