EmitenNews.com - Leyand International (LAPD) berencana menjajakan right issue 3,02 miliar saham. Saham baru dari portepel itu dibalut nilai nominal Rp50 per lembar. Rencana itu akan dimintakan persetujuan dari pemegang saham.


Awalnya, perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa pada 9 November 2022. Namun, karena lain hal, rencana rapat untuk memburu tanda tangan investor tersebut dibatalkan. Tidak ada alasan dibalik pembatalan rapat tersebut. 


Pada saat pelaksanaan right issue kalau ada sisa saham baru tidak diambil pemegang saham, Rustono Fulia, PT Indoraya Tunggal Pratama, PT Rusco Logistik Internasional, dan Yehezkiel Fulia akan bertindak sebagai pembeli siaga. Pembeli siaga akan mengambil bagian atas sisa saham tidak diambil pemegang dengan penyetoran dalam bentuk lain (inbreng) senilai Rp139,86 miliar, sedang nilai right issue Rp151,09 miliar. 


Jadi, ada selisih Rp11,23 miliar akan dibayar secara tunai oleh Rustono Fulia. Setelah pelaksanaan right issue, Leo Andyanto akan menyerahkan pengendalian perseroan kepada Rustono Fulia sebagai pengendali baru. Dan, selanjutnya pengendali baru akan melakukan penawaran tender wajib (Tender Offer).


Dana hasil right issue setelah dikurangi seluruh komisi-komisi, biaya-biaya, ongkos-ongkos, dan pengeluaran-pengeluaran lainnya sekitar 93 persen atau senilai Rp139,86 miliar untuk pengambilalihan saham PT Rusindo Eka Raya (RER) milik Rustono Fulia, PT Indoraya Tunggal Pratama, PT Rusco Logistik Internasional, dan Yehezkiel Fulia maksimal 117.882 saham atau 99,9 persen kepemilikan saham dalam RER. Transaksi itu, akan dilaksanakan menggunakan skema inbreng. 


Selanjutnya, sisa sekitar 7 persen akan digunakan untuk modal kerja, dan pengembangan usaha perseroan atau senilai Rp11,23 miliar akan digunakan untuk pembayaran biaya emisi right issue, dan operating expenditure Leyand Internasional. (*)