EmitenNews.com—Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa ada alasan mengapa negara menyuntikkan modal Rp7,5 triliun untuk perusahaan maskapai Garuda Indonesia atau PT garuda Indonesia Tbk (GIAA).

 

"APBN #uangkita memasukkan modal Rp7,5 triliun untuk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) agar bisa terbang dan beroperasi lagi dalam melayani rakyat Indonesia," ujar Sri melalui akun Instagram resminya @smindrawati di Jakarta, Sabtu (7/1/2023).

 

Akan tetapi, pemberian modal ini tentu saja tidak hanya serta merta tanpa pengawasan. Sri menekankan bahwa negara dan rakyat Indonesia akan mengawasi kinerja Garuda Indonesia.

 

"Kami berharap direksi, komisaris dan seluruh jajaran Garuda Indonesia untuk mengelola (dana) secara profesional, kompeten, kompetitif, efisien, dan jujur," ungkap Sri.

 

Dia pun juga berharap agar dana negara benar-benar mampu memajukan Garuda Indonesia menjadi airline kebanggaan Indonesia. "Terbang tinggi @garuda.indonesia," tutup Sri.

 

Adapun APBN di tahun 2022 menunjukkan kinerja yang sangat baik meski di tengah situasi yang penuh guncangan.

 

Selama kuartal IV 2021 sampai kuartal III 2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga di atas 5%. PMI manufaktur nasional tetap berada pada zona ekspansif sepanjang tahun 2022. Neraca perdagangan melanjutkan surplus 31 bulan berturut-turut.

 

Bagaimana inflasi? Inflasi tetap terkendali di level 5,5% (yoy) hingga Desember 2022. Konsumsi rumah tangga dan investasi yang tumbuh signifikan telah menopang pemulihan ekonomi.

 

Dengan aktivitas pemulihan ekonomi yang masih cukup kuat hingga akhir 2022, maka secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 diprakirakan mencapai kisaran 5,1% – 5,3%.