Grup Harita (CITA) Kantongi Kredit Jumbo USD100 Juta
Komplek pabrik besutan Cita Mineral Investindo. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA), emiten pertambangan bauksit di bawah grup Harita, resmi menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman baru senilai USD100 juta atau sekitar Rp1,55 triliun (asumsi kurs Rp15.500/USD).
Dana segar tersebut akan digunakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja jangka pendek dan kegiatan operasional perseroan.
Perjanjian kredit tersebut tertuang dalam Akta Perubahan Pernyataan Kembali Keempat, yang diteken pada 5 November 2025. Fasilitas kredit dengan tenor 12 bulan ini diberikan oleh sindikasi bank internasional dan domestik, meliputi DBS Bank Ltd., Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC), PT Bank OCBC NISP Tbk, dan PT Bank DBS Indonesia, yang juga bertindak sebagai agen fasilitas dan agen jaminan.
Tingkat bunga pinjaman ditetapkan sebesar SOFR + 0,5%, baik untuk porsi pinjaman dari bank luar negeri maupun dalam negeri. CITA juga membuka opsi perpanjangan fasilitas tersebut sesuai kebutuhan pendanaan di masa mendatang.
Sebagai jaminan, perusahaan menyertakan berupa sertifikat jaminan Fidusia atas piutang dan klaim asuransi, sertifikat jaminan Fidusia atas barang bergerak dan persediaan, serta gadai saham CITA milik PT Harita Jayaraya dengan nilai tak kurang dari USD200 juta.
Manajemen CITA memastikan bahwa perjanjian kredit ini tidak berdampak negatif terhadap kondisi keuangan, hukum, maupun kelangsungan usaha perseroan.
Transaksi tersebut juga bukan transaksi afiliasi dan tidak mengandung benturan kepentingan, melainkan dikategorikan sebagai transaksi material non-penilaian karena merupakan fasilitas pinjaman langsung dari lembaga perbankan.
Related News
Siap Jadi Sultan Energi! MCI Tender Offer Saham PIPA Rp93,45 Miliar
Sucor Sekuritas Sebut Superbank (SUPA) Miliki Prospek Jangka Panjang
TRIN Siapkan Tiga Mesin Cuan Baru, Perkuat Recurring Income di 2026
Komut HEAL Serok Lagi 2,816 Juta Saham Perusahaan di Harga Pasar
BTN Siagakan Uang Tunai Rp19,67 Triliun untuk Nasabah saat Nataru
Investor Baru Masuk, Beli Rp43,4M Saham KETR di Harga Bawah





