Kemudian PT Markasia Investama Prima Indonesia sebesar 3,64 persen. PT Faribas Sinergi Investama sebesar 2,83 persen, dan PT Kreasi Global Energi sebesar 0,15 persen. Sedangkan masyarakat melalui IPO 18,18 persen dan waran 9,09 persen.

 

Perseroan mencatat pendapatan (tidak diaudit) Rp 67,34 miliar pada dari periode sama tahun sebelumnya Rp 53,30 miliar. Perseroan mencatat beban pokok pendapatan Rp 37,30 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 29,36 miliar.

 

Dengan demikian laba kotor perseroan Rp 30.03 miliar pada 2021. Pada 2020, laba kotor perseroan Rp 23,94 miliar. Laba periode tahun berjalan setelah dampak penyesuaian proforma sebesar Rp 8,67 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,46 miliar.

 

Total liabilitas tercatat Rp 37,99 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 22,42 miliar. Perseroan alami defisiensi modal Rp 171,62 miliar pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 184,6 miliar.Total aset tercatat Rp 209,61 miliar pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 207,02 miliar.