EmitenNews.com -PT Golden Eagle Energy Tbk (SSMT) menyampaikan hasil penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan pada tanggal 15 November 2023. Rapat Umum Pemegang Saham Telah memenuhi kuorum karena dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 2.671.042.023 saham atau 84,79% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.

 

Menyetujui pengunduran diri seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, terhitung sejak Rapat ini ditutup, dan memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) atas setiap tindakan pengawasan dan pengurusan yang telah mereka jalankan sepanjang tindakan-tindakan mereka tersebut tercatat dalam laporan keuangan Perseroan dan tidak melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta memberikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas jasa-jasa mereka terhadap Perseroan.

 

Menyetujui penegasan kembali perubahan pemegang saham pengendali Perseroan menjadi PT Geo Energy Investama, pemegang dan pemilik 1.847.530.696 lembar saham Perseroan atau sekitar 58,65% kepemilikan saham Perseroan pada tanggal 20 Oktober 2023.

 

Perubahan tempat kedudukan Perseroan dari semula di Jakarta Selatan dan beralamat di Menara Rajawali Lantai 7, Jalan DR Ide Anak Agung Gde Agung Lot 5.1, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950, menjadi berkedudukan di Jakarta Utara dan beralamat di The Suites Tower Lantai 17, Jl. Boulevard Pantai Indah Kapuk No. 1 Kav. OFS, Jakarta Utara 14470.

 

Deni Kusmayadi selaku Direktur baru SMMT mengatakan bahwa saat ini, Perseroan sedang menyusun RKAB 2024 dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan kondisi operasional untuk meningkatkan produksi di masa depan. Proses ini masih menunggu persetujuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terkait angka produksi yang telah disetujui. 

 

Terkait strategi peningkatan jumlah armada angkutan masih dalam proses evaluasi oleh manajemen, peningkatan ini akan sejalan dengan kapasitas produksi yang ingin dicapai Perseroan.

 

Prediksi Manajemen SMMT terhadap perkembangan industri dan harga batubara kedepan menurut Deni hingga akhir tahun 2023, harga masih mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2022 dan 2021. Memasuki tahun 2024 tren harga batubara diperkirakan menurun pada periode Q1 sampai dengan Q3 dan akan kembali naik pada Q4. Meskipun demikian, dengan kualitas batubara Perseroan yang baik dan banyak diminati, Perseroan tetap optimis bahwa kebutuhan batubara akan terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga tidak perlu adanya kekhawatiran untuk hal ini.

 

Perseroan sedang mempelajari dan mengupayakan untuk meningkatkan kualitas dari jalan angkut yang ada agar dapat menurunkan cycle time batubara dari tambang menuju pelabuhan. Selain itu Perseroan juga secara terus menerus berusaha untuk meningkatkan jumlah armada angkut. Diharapkan dengan meningkatnya kualitas infrastruktur dapat meningkatkan produktivitas dan memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan. 

 

Manajemen baru SMMT masih melihat kebutuhan batubara merupakan sumber energi utama, Perseroan sangat memperhatikan keberlanjutan sumber energi ini, dan pedoman pemerintah menjadi acuan utama bagi Perseroan, terutama melalui RUPTL (Rencana Umum Pembangkit Tenaga Listrik) yang merupakan roadmap pemerintah untuk sektor energi. RUPTL ini menjadi landasan penting bagi kebijakan Perseroan dalam menghadapi kebutuhan energi. Kami melihat bahwa industri batubara masih memiliki peluang besar dalam menyediakan energi di Indonesia.