EmitenNews.com - PT Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) bakal menawarkan obligasi Rp950 miliar. Surat utang itu akan menyapa pelaku pasar dalam dua seri. Seri A berdurasi tiga tahun, dan seri B 5 tahun.


Bunga obligasi dibayar setiap tiga bulan. Pembayaran perdana pada 4 Januari 2023. Sedang pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo masing-masing obligasi. Dana hasil obligasi setelah dikurangi komisi-komisi, biaya-biaya, dan pengeluaran akan digunakan untuk sejumlah keperluan. 


Yaitu, 20 persen digunakan perseroan 6 persen untuk pembangunan RS Mayapada Hospital Tangerang (MHTG) Tower 3 telah dimulai sejak 2021, renovasi Tower 1 RS Mayapada Hospital Tangerang, dan renovasi gedung rumah sakit RS Mayapada Hospital Bogor (BMC) sedang berjalan, dan dilakukan secara bertahap sehingga tidak mengganggu operasional rumah sakit. 


Kemudian, 10 persen untuk pembelian peralatan medis, dan peralatan umum MHTG, dan BMC. Selanjutnya, 4 persen untuk modal kerja perseroan. Antara lain namun tidak terbatas untuk pembayaran beban usaha, pembiayaan kegiatan rumah sakit MHTG, BMC, dan lain-lain.


Sebesar 55 persen digunakan untuk memberikan pinjaman ke entitas anak NSK yang akan digunakan 26 persen untuk pembangunan gedung rumah sakit yaitu RS Mayapada Hospital Bandung (MHBD) telah dimulai sejak 2018. Sekitar 25 persen untuk pembelian peralatan medis, peralatan umum, dan IT MHBD. Dan, 4 persen modal kerja entitas anak NSK, antara lain namun tidak terbatas untuk pembayaran beban usaha, pembiayaan kegiatan rumah sakit MHBD, dan lain-lain.


Sekitar 10 persen untuk pinjaman ke entitas anak NKM yang akan digunakan 3 persen untuk renovasi gedung RS Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS) yang telah berjalan, dan dilakukan bertahap sehingga tidak mengganggu operasional rumah sakit. Lalu, 6 persen untuk pembelian peralatan medis, peralatan umum, dan IT di MHJS. Dan, 1 persen untuk modal kerja entitas anak NKM, antara lain namun tidak terbatas untuk pembayaran beban usaha, pembiayaan kegiatan rumah sakit MHJS, dan lain-lain.


Terakhir, 15 persen untuk pinjaman ke entitas anak SAS yang akan digunakan 5 persen untuk pembangunan gedung RS Mayapada Hospital Surabaya (MHSB) telah dimulai sejak 2017. Lalu, 9 persen untuk pembelian peralatan medis, peralatan umum, dan IT di MHSB. Dan, 1 persen untuk modal kerja entitas anak SAS, antara lain namun tidak terbatas untuk pembayaran beban usaha, pembiayaan kegiatan MHSB, dan lain-lain. 


Perseroan menunjuk penjamin pelaksana emisi obligasi Mandiri Sekuritas, dan BRI Danareksa Sekuritas. Dan, Bank Mandiri (BMRI) beroperasi sebagai wali amanat. Obligasi itu, mendapat rating idA dari lembaga Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). (*)