EmitenNews.com -Selama tiga bulan pertama tahun ini, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) membukukan laba bersih Rp501,02 miliar atau hanya naik 9,06 persen (y-o-y), lantaran tergerus lonjakan sejumlah beban di Kuartal I-2023.

 

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, Jumat (28/4), pendapatan Mitratel selama tiga bulan pertama di 2023 sebesar Rp2,05 triliun atau bertumbuh 9,63 persen dibanding periode yang sama di 2022 senilai Rp1,87 triliun.

 

Seiring dengan kenaikan pendapatan tersebut, jumlah beban pokok pendapatan di Kuartal I-2023 tercatat meningkat 2,49 persen (y-o-y) menjadi Rp976,1 miliar. Sehingga, laba bruto MTEL selama tiga bulan pertama tahun ini menjadi Rp1,08 triliun atau menanjak 17,58 persen (y-o-y).

 

Sementara itu, beban usaha MTEL di Kuartal I-2023 tercatat melambung 25,77 persen (y-o-y) menjadi Rp130,8 miliar. Lonjakan beban usaha ini didominasi oleh beban kompensasi karyawan yang sebesar Rp74,15 miliar atau melesat 14,77 persen (y-o-y), serta kenaikan beban umum dan administrasi sebesar 6 persen (y-o-y) menjadi Rp54,6 miliar.

 

Dengan demikian, laba usaha Mitratel selama tiga bulan pertama tahun ini menjadi Rp948,4 miliar atau lebih tinggi 16,54 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp813,81 miliar.

 

Tetapi, pada pos beban lain-lain untuk periode yang berakhir 31 Maret 2023 tercatat nominal Rp121,37 miliar atau meroket 176,53 persen (y-o-y). Adapun beban pendanaan di Kuartal I-2023 tercatat membengkak 12,25 persen (y-o-y) menjadi Rp268,11 miliar, sedangkan beban pendanaan sewa selama tiga bulan pertama di 2023 mengalami kenaikan 11,12 persen (y-o-y) menjadi Rp35,47 miliar.

 

Maka, laba sebelum pajak penghasilan yang dicatatkan MTEL di Kuartal I-2023 hanya bertumbuh 6,88 persen (y-o-y) menjadi Rp559,68 miliar. Dengan adanya beban pajak penghasilan (neto) senilai Rp58,66 miliar, maka laba bersih tahun berjalan yang dibukukan MTEL di Kuartal I-2023 menjadi Rp501,02 miliar atau meningkat 9,06 persen (y-o-y).

 

Per 31 Maret 2023, jumlah ekuitas MTEL tercatat Rp34,31 triliun atau meningkat tipis sebesar 1,48 persen dibanding per 31 Desember 2022 yang senilai Rp33,81 triliun. Namun, total ekuitas hingga akhir Maret 2023 terpantau membengkak 3,86 persen menjadi Rp23,12 triliun dari Rp22,26 triliun per akhir Desember 2022.