EmitenNews.com - PT Mitra Investindo (MITI) mengantongi restu right issue 2 miliar saham. Itu setelah pemegang saham meloloskan rencana tersebut dalam rapat umum pemegang saham luar biasa. Rapat itu, dihadiri 90,5 persen pemegang saham.


Di mana, kuorum kehadiran pemegang saham independen mencapai 58 persen. Angka itu, memenuhi ketentuan kuota lebih dari 60 persen dari total pemegang saham. Selanjutnya, rencana right issue didaftarkan pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 


Mitra Investindo akan menerbitkan right issue maksimal 2 miliar saham kelas B setara 81,87 persen dari seluruh saham telah dikeluarkan perseroan dengan nilai nominal Rp50 per lembar. PT Prime Asia Capital (PAC), sebagai pemegang saham utama, dan pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 69,32 persen, berdasar pernyataan 1 Agustus 2022 tidak akan melaksanakan right issue, dan seluruh hak diserahkan kepada PT Inti Bina Utama (IBU). 


IBU pemegang saham utama tidak langsung PAC, dan pengendali Pelayaran Samudera Karana line (PSKL) akan mengalihkan seluruh saham dalam Pelayaran Karana Line (PKL), dan Karya Abdi Luhur (KAL) kepada perseroan dengan dana hasil pelaksanaan right issue.


IBU berdasar pernyataan 1 Agustus 2022 setuju menerima right issue PAC, dan siap melaksanakan seluruh right issue PAC, dengan penyetoran tunai pada pelaksanaan right issue. Selanjutnya, IBU akan menjadi pemegang saham pengendali berdasar perjanjian pendahuluan yang diteken antara PAC, IBU, dan perseroan.


Dana hasil right issue untuk mengakuisisi 64.350 saham atau 99 persen dari seluruh saham dikeluarkan dan disetor penuh PKL, dan 17.500.000 saham atau 70 persen dari seluruh saham yang dikeluarkan dan disetor penuh dalam KAL. Masuknya PKL dan KAL dengan entitas anak PT Karyatama Inti Lestari (KIL) dan PT Perusahaan Bongkar Muat Berkah Sarana Inti (PBM BSI), laporan keuangan akan terkonsolidasi dengan Laporan keuangan perseroan. Oleh karena itu, perseroan perlu melakukan penambahan kegiatan usaha utama termasuk di dalamnya menambah kegiatan usaha jasa bongkar muat (stevedooring).


Dana hasil right issue, senilai Rp178 miliar untuk mengambil alih 99 persen saham Pelayaran Karana Line (PKL), dan 70 persen saham Karya Abdi Luhur (KAL). Lalu, sisanya untuk modal kerja, termasuk meningkatkan kepemilikan pada entitas anak usaha untuk mendukung kegiatan usaha. 


Perseroan berencana mengakuisisi PKL, dan KAL senilai Rp178 miliar. Aksi itu dilakoni melalui entitas usaha yaitu Wasesa Line. Wasesa Line mencaplok 99 persen saham PKL, dan 70 persen saham KAL dari PT Perusahaan Pelayaran Samudra Karana Line (PSKL).


Wasesa Line mengambil alih 64.350 saham PKL setara 99 persen senilai Rp113 miliar. Per 27 Juli 2022, nilai pasar pengambil alihan itu seluruhnya berjumlah Rp116,65 miliar. Selanjutnya, Wasesa Line memborong 17.500.000 saham alias 17,5 juta saham KAL senilai Rp65 miliar. Nilai pasar seluruhnya berjumlah sebesar Rp68,11 miliar. 


Nilai transaksi berupa akuisisi tersebut berdasar hasil penilaian Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Kusnanto & Rekan (KR). (*)