Riset NH Korindo Sekuritas Indonesia menyatakan salah satu penggerak pertumbuhan portofolio terbaru MTEL yang patut mendapat perhatian adalah pengembangan jaringan fiber. “Saat ini, posisi kondisi portofolio selain tower yaitu segmen jaringan fiber mengalami perkembangan yang masif,” tulis Analis riset NH Korindo Sekuritas Leonardo Lijuwardi.

 

Dari sisi permintaan, operator telekomunikasi akan semakin banyak membutuhkan jaringan fiber to tower untuk memenuhi internet kecepatan tinggi 5G. Mengikuti tren dalam beberapa tahun terakhir, tampaknya operator telekomunikasi akan lebih menyewa fiber optic daripada membangun sendiri jaringannya.

 

Sama seperti menara, penyewaan fiber optic juga bisa dilakukan oleh beberapa tenant sekaligus atau kolokasi. Hal ini tentu berdampak positif bagi pertumbuhan pendapatan Mitratel ke depan dan skala bisnis yang lebih besar.

 

Yuanta Sekuritas dan NH Korindo Sekuritas kompak memberikan rekomendasi beli untuk saham MTEL dengan target harga Rp860. Target harga tersebut setara dengan potensi kenaikan 21,98%.

 

Menurut Leonardo Lijuwardi, valuasi MTEL saat ini cukup atraktif dan cukup atraktif karena saat ini diperdagangkan di bawah standar deviasi rata-rata EV/EBITDA sejak IPO.

 

“Hal lain yang mendukung adalah pertumbuhan penyewa dan ekspansi masa depan dalam bisnis terkait menara seperti FTTT (Fiber To The Tower) dan PTTT (Power To The Tower) Tower), serta Infrastruktur 5G,” ujar Leonardo.