EmitenNews.com - PT Mitra Investindo (MITI) bakal menawarkan right issue maksimal 1.558.620.198 helai alias 1,55 miliar lembar. Saham kelas B setara 63,80 persen persen dari seluruh saham telah dikeluarkan perseroan itu, dibekali nilai nominal Rp50 per lembar. 


Saham baru itu, dibanderol dengan harga pelaksanaan Rp165 per lembar. Dengan skema harga itu, perseroan akan meraup dana segar maksimal Rp257,17 miliar. Right issue akan menyasar pemegang saham dengan nama tercatat pada 11 November 2022.


Di mana, setiap pemilik 500 saham lawas perseroan akan memperoleh 319 HMETD. Setiap satu HMETD dapat digunakan untuk membeli satu saham baru dengan membayar dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan right issue.  


PT Prime Asia Capital (PAC), sebagai pemegang saham utama dan pemegang saham pengendali perseroan dengan kepemilikan 69,32 persen, berdasar pernyataan 1 Agustus 2022 tidak akan melaksanakan right issue, dan seluruh hak diserahkan kepada PT Inti Bina Utama (IBU). 


IBU pemegang saham utama tidak langsung PAC, dan pengendali Pelayaran Samudera Karana line (PSKL) akan mengalihkan seluruh saham dalam Pelayaran Karana Line (PKL), dan Karya Abdi Luhur (KAL) kepada perseroan dengan dana hasil pelaksanaan right issue.


IBU berdasar pernyataan 1 Agustus 2022 setuju menerima right issue PAC, dan siap melaksanakan seluruh right issue PAC, dengan penyetoran tunai Rp178 miliar pada pelaksanaan right issue. Selanjutnya, IBU akan menjadi pemegang saham pengendali berdasar perjanjian pendahuluan yang diteken antara PAC, IBU, dan perseroan.


Dana hasil right issue untuk mengakuisisi 64.350 saham atau 99 persen dari seluruh saham dikeluarkan dan disetor penuh PKL, dan 17.500.000 saham atau 70 persen dari seluruh saham yang dikeluarkan dan disetor penuh dalam KAL. Masuknya PKL dan KAL dengan entitas anak PT Karyatama Inti Lestari (KIL) dan PT Perusahaan Bongkar Muat Berkah Sarana Inti (PBM BSI), laporan keuangan akan terkonsolidasi dengan Laporan keuangan perseroan. Oleh karena itu, perseroan perlu melakukan penambahan kegiatan usaha utama termasuk di dalamnya menambah kegiatan usaha jasa bongkar muat (stevedooring).


Dana hasil right issue, senilai Rp178 miliar untuk mengambil alihan 99 persen saham Pelayaran Karana Line (PKL), dan 70 persen saham Karya Abdi Luhur (KAL). Lalu, sisanya untuk modal kerja, termasuk meningkatkan kepemilikan pada entitas anak usaha untuk mendukung kegiatan usaha. 


Perseroan berencana mengakuisisi PKL, dan KAL senilai Rp178 miliar. Aksi itu dilakoni melalui entitas usaha yaitu Wasesa Line. Wasesa Line mencaplok 99 persen saham PKL, dan 70 persen saham KAL dari PT Perusahaan Pelayaran Samudra Karana Line (PSKL).


Wasesa Line mengambil alih 64.350 saham PKL setara 99 persen senilai Rp113 miliar. Per 27 Juli 2022, nilai pasar pengambil alihan itu seluruhnya berjumlah Rp116,65 miliar. Selanjutnya, Wasesa Line memborong 17.500.000 saham alias 17,5 juta saham KAL senilai Rp65 miliar. Nilai pasar seluruhnya berjumlah sebesar Rp68,11 miliar. 


Jadwal sementara right issue perseroan sebagai berikut. Cum right pasar reguler dan pasar negosiasi pada 9 November 2022, pasar tunai pada 11 November 2022. Ex right pasar reguler, dan pasar negosiasi pada 10 November 2022, dan pasar tunai pada 14 November 2022. Recording date pada 11 November 2022. 


Distribusi saham pada 14 November 2022, pencatatan di BEI pada 15 November 2022. Periode perdagangan pada 15-21 November 2022. Periode pelaksanaan pada 15-22 November 2022. Periode pendistribusian saham pada 17-21 November 2022. Tanggal terakhir pembayaran pemesanan saham tambahan pada 23 November 2022. (*)