Dengan karakteristik ini, batu bara Lampunut memiliki keunggulan saing dibandingkan batu bara kokas dari negara lainnya. Produksi batu bara ADMR pada 4Q22 mencapai 0,81 juta ton, atau naik 41% dari 0,57 juta ton pada 4Q21, dan penjualan batu bara pada kuartal ini mencapai 1,02 juta ton, atau naik 35% dari 0,75 juta ton pada 4Q21. Volume pengupasan lapisan penutup pada 4Q22 tercatat 2,26 Mbcm, atau naik 86% dari 1,22 Mbcm pada 4Q21. ADMR mencatat nisbah kupas 2,81x untuk kuartal ini, atau melampaui 2,14x yang tercatat pada 4Q21.

 

Pada 4Q22, ekspansi ADMR di pelabuhan Muara Tuhup mencatat kemajuan dengan merampungkan laporan final penelitian uji laboratorium tanah dan menggunakan data tersebut untuk memfinalisasi DED (detailed engineering design). Dengan rampungnya DED, ADMR dapat memulai tahap selanjutnya untuk mempersiapkan konstruksi. Seleksi vendor untuk meningkatkan jalan angkutan dan fasilitas penyimpanan bahan bakar juga telah selesai. 

 

Seluruh proyek ini akan mendukung pencapaian target produksi jangka menengah ADMR sebesar 6 juta ton per tahun. Batu bara Lampunut ADMR – yang merupakan produk batu bara kokas keras dengan karakteristik premium berupa kandungan abu dan fosfor yang rendah dan kandungan vitrinit yang tinggi – terus mengembangkan namanya dan mendapatkan permintaan yang tinggi dari para produsen baja di Jepang, China dan India.